MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Pemilu 2019 melahirkan banyak kejutan. Tidak terkecuali munculnya beberapa tokoh milenial yang terpilih sebagai caleg terpilih.

Di Makassar, caleg terpilih paling muda adalah Alhidayat Samsu. Pria kelahiran Soppeng, 18 September 1995 ini melenggang ke DPRD Makassar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari daerah pemilihan Tamalanrea dan Biringkanaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Dapil ini, PDIP meraih dua kursi. Alhidayat pemilik kursi kedua dengan perolehan suara 5.507. Kursi PDIP yang pertama diraih Galmerrrya Kondurura.

Total suara PDIP di dapil ini adalah 26.520 suara. Keberhasilan meraih dua kursi di dapil ini juga menjadi prestasi tersendiri bagi PDIP karena pada pemilu sebelumnya gagal meraih kursi.

“Alhamdulillah rakyat memberi amanah untuk menjadi wakilnya di parlemen. Insya Allah amanah ini akan saya emban sebaik-baiknya,” kata putra anggota DPR RI, Samsu Niang ini.

Apa ada strategi khusus yang dilakukan sehingga meraih suara signifikan? Alhidayat menyebut tidak ada taktik khusus. Ia mengatakan sejak awal keinginannya maju sebagai caleg semata-mata karena ini mengabdi untuk rakyat.

Alumni Penjaskesrek Universitas Negeri Makassar 2017 ini memang hanya mengandalkan jejaring pertemanan dengan kelompok pemuda dan beberapa tokoh masyarakat.

Sebelum memutuskan tampil sebagai caleg, Ketua Yayasan Pendidikan La Niang Makassar ini sudah membenahi dirinya dengan mengikuti Future Leader Congres di gedung PBB Bangkok, Thailand, 2018 lalu. Forum ini diikuti 300 anak muda dari beberapa negara di dunia.

Alhidayat berharap kehadirannya di parlemen kelak bisa berarti bagi rakyat dan pemerintah kota Makassar.

Alumni sekolah kepemimpinan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) angkatan pertama ini mengakui tugas dan tanggung jawab anggota legislatif ke depan cukup berat.

Bukan semata dengan trifungsi: budgeting, social control, dan legislasi, tetapi juga lebih peka pada persoalan-persoalan yang menyangkut rakyat dan kemanusiaan. (*)