MALILI,UJUNGJARI.COM–Bupati Luwu Timur, Budiman Hakim merupakan satu-satunya kader PDI Perjuangan yang menjadi kepala daerah di Sulsel. Sebelum menjadi kepala daerah, Budiman dikenal sebagai pamong yang mengawali kariernya dari guru olahraga.
Sebagai kader PDIP yang diberi amanah memimpin Luwu Timur, mantan pelatih renang itu sukses membuat beberapa inovasi dan program inspiratif di Luwu Timur. Di awal pemerintahannya pada awal 2020, selain pandemi covid-19, situasi politik di daerahnya juga memanas pascapilkada yang menjurus pada perpecahan warga karena polarisasi pilihan politik. Perpecahan itu bahkan merembes ke bidang pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengatasi kemelut itu, Budiman melakukan langkah strategis dengan menyatukan ritme dengan stakeholder pemerintahan agar dapat berjalan produktif dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di tengah situasi pandemi. Ia lalu menggagas program City Branding Luwu Timur Inspiring dengan tagline “berkelanjutan dan lebih maju” sebagai spirit bersama dalam menciptakan program inspiratif dan berdampak luas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pola pemerintahan kolaboratif yang dijalankan Budiman dengan konsep Pentahelix Collaboration melahirkan sebuah terobosan di awal pemerintahannya, dengan melibatkan berbagai perusahaan yang berada di Luwu Timur dalam pembangunan daerah. Beberapa perusahaan telah mengalokasikan dana CSR perusahaannya untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tanpa menggunakan APBD.
Perusahaan itu antara lain PT Vale Indonesia, Tbk membangun Bundaran Batara Guru yang akan menjadi ikon baru kabupaten Luwu Timur dengan anggaran puluhan miliar. Selain itu juga ada PT Citra Lampia Mandiri membangun sport centre di pusat perkantoran Pemda Luwu Timur. Bank Sulselbar juga membangun taman lapangan merdeka di pusat Kota Malili, dan beberapa perusahaan lainnya.
Ini adalah wujud komitmen dan kepiawaian Budiman dalam membangun komunikasi dan kolaborasi. Di bawah kepemimpinannya, Luwu Timur mewujudkan program yang merupakan satu-satunya di Indonesia, yakni program multisektor Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Satu Miliar Satu Desa di luar dana Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD dan Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN.
Program ini adalah upaya pemerataan pembangunan dan keberpihakan pemerintah dalam membangun kemandirian desa. Tidak hanya itu H. Budiman menciptakan satu program peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yakni satu kamar satu pasien dan pengantaran pasien pasca rawat inap secara gratis.
Bahkan seluruh fasilitas kesehatan ditanggung oleh pemerintah daerah, Peningkatan kualitas pelayanan ambulance dengan high quality, sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Pada sektor pendidikan H. Budiman tetap melanjutkan program pemberian beasiswa kepada ribuan putra-putri terbaik kabupaten Luwu Timur diperguruan tinggi, sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Luwu Timur merupakan yang tertinggi di antara semua kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.
Luwu Timur juga merupakan Kabupaten Layak Anak dengan Lokus Stunting Nasional. Walau baru setahun lebih menjabat Bupati Budiman berhasil melakukan hal-hal inspiratif dalam melakukan tata kelola pemerintahan dan program. Rutin melakukan monev bulanan dengan jajaran pemerintah daerah dan menggelar Kick Of Program Berbasis Kecamatan adalah upaya H. Budiman dalam memonitoring dan mendekatkan program kepada masyarakat. Hampir seluruh janji kampanye saat pilkada telah tertunaikan di satu tahun kepemimpinannya.
Memimpin daerah dengan sumber daya alam yang melimpah, tidak melenakan H Budiman untuk tergantung pada sektor tambang semata. Budiman melakukan terobosan dengan menjadikan Pariwisata, Pertanian dan UMKM sebagai sumber ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Visi Luwu Timur Berkelanjutan dan Lebih Maju Berlandas Nilai Agama dan Budaya menjadi spirit Budiman untuk membangun kampung halamannya secara totalitas.
Sebagai seorang kader PDIP, Budiman selalu mengingat pesan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarno Putri bahwa menjadi
pemimpin berarti telah mengibahkan diri pada rakyat. Sosok yang dikenal tegas namun sering berkelar ini menjalankan birokrasi dengan friendly, tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastrukur dan pengembangan ekonomi masyarakat, tapi juga membangun sebuah kebiasaan baru di lingkungan birokrasi dan masyarakat.
Di antaranya; presensi online untuk mendisiplinkan pegawai, Gerakan Jumat berbagi yang dilaksanakan rutin setiap pekan oleh ASN, dan setiap tanggal 10 bulan berjalan pegawai lingkup pemda Luwu Timur diwajibkan menggunakan pakaian adat nusantara.
Budiaman juga memfamiliarkan literasi pantun dalam setiap sambutannya sehingga dikenal dengan gerakan Luwu Timur berpantun. Sebagai seorang berlatarbelakang pendidik naluri belajar H. Budiman tetap menyala, para kepala OPD dan Kepala Bagian diajaknya meningkatkan kapasitas dalam bidang Bahasa Inggris untuk mempersiapkan Kabupaten Luwu Timur
di pentas global.
Bupati berusia 55 tahun ini tidak pernah berhenti untuk melakukan terobosan, dalam memudahkan pelayanan administrasi pemerintahan H. Budiman menjadikan Kabupaten Luwu Timur menjadi yang pertama di Sulawesi selatan dalam penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) menggunakan aplikasi sistem informasi kearsipan dinamis terintegrasi (Srikandi). Hal ini memungkinkan Bupati dapat berkantor di mana saja dan kapan saja.
Pengagum Bung Karno ini juga selalu teringat dengan perkataan sang proklamator RI “Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan”, sehingga H. Budiman menjadikan Kabupaten Luwu Timur sebagai miniatur Indonesia, tempat hidup harmonisnya berbagai suku, bangsa, agama dan budaya dengan nilai-nilai toleransi yang tinggi dengan falsafah Pancasila.
Sebagai kader partai PDIP H. Budiman banyak terinspirasi dari Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia Bung Karno yang telah mengibahkan seluruh hidupnya pada bangsa Indonesia dan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Ibu Bangsa yang selalu memberikan pesan-pesan persatuan dalam kehidupan berbangsa untuk tetap berpihak pada kepentingan rakyat. (pap)