ikut bergabung

Komisi D DPRD Provinsi Sulsel Tinjau Proyek Jalan Poros Sadan-Batusitanduk


Sulsel

Komisi D DPRD Provinsi Sulsel Tinjau Proyek Jalan Poros Sadan-Batusitanduk

RANTEPAO, UJUNGJARI–Anggota Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (1/7), meninjau proyek pembangunan jalan provinsi ruas Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk.

Wakil Ketua Komisi D, John Rende Mangontan (JRM) ketua rombongan, didampingi anggota komisi D lainnya Esra Lamban (PDIP), H. Rakhmat Kasjim (Nasdem), M. Taqwa Muller (Golkar), dan Jabbar Idris (PPP).
Kepala UPT Penyelenggaraan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Enrekang-Toraja, Cristian Sampebua, turut serta dalam rombongan.

Kunjungan Komisi D sangat beralasan sebab proyek jalan tersebut menelan anggaran cukup besar, sehingga memastikan progress pekerjaan jalan poros Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk menghubungkan Toraja Utara dan Kabupaten Luwu perlu pengawasan baik fisik maupun keuangannya, terang JRM kepada awak media.

JRM tidak menampik jalan poros Sa’dan-Batusitanduk sebagai jalan alternatif jika poros Palopo-Toraja terjadi bercana longsor.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memulai pembangunan jalan  Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk sejak tahun 2019. Dan pengaspalan sudah tuntas dari Rantepao hingga ke Lembang Sangkaropi, Kecamatan Sa’dan, ujar JRM.

Lanjut, JRM, tujuan komisi D turun ke lapangan untuk melihat langsung progres pekerjaan dan perencanaan penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Kita sudah lihat masih ada 18 kilometer lagi yang harus ditangani. Dewan terus upayakan anggaran setiap tahun. Dan targetnya tuntas tahun 2024.

Menurut JRM, Komisi D juga mengupayakan anggaran untuk penuntasan pembangunan jembatan Talondo di Kecamatan Gandangbatu Sillanan dan pembangunan jalan poros Pasobbo-Matangli-Masuppu hingga batas kabupaten Pinrang.

Baca Juga :   Bupati Sidrap Hadiri Penganugerahan Advansia Juara

Ditambahkan Kepala UPT Penyelenggaraan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Enrekang-Toraja, Cristian Sampebua,
tahun ini masih dilanjutkan pengaspalan fari Lembang Sangkaropi hingga perbatasan Luwu kurang lebih 4,3 kilometer, sumber anggarannya dari PHJD dan APBD Provinsi Sulsel tahun 2022.

Demikian pula sebaliknya dari wilayah Kabupaten Luwu  Desa Ilanbatu Uru, Kecamatan Walenrang Barat menuju perbatasan Toraja Utara. Ada paket pekerjaan dari arah Luwu anggarannya dari DAK Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan, terang Cristian Sampebua.

Anggota Komisi D dari PDI Perjuangan, Esra Lamban menambahkan, pembangunan poros Rantepao-Sa’dan-Batusintanduk sangat strategis, utamanya dari sisi ekonomi dan pergerakan barang serta jasa.

“Ini poros primadona. Kita harus selesaikan secepatnya untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Toraja dan Luwu Raya, pungkas Esra. (agus)

dibaca : 95



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top