MALILI,UJUNGJARI.COM--Jumlah Kampung KB di Luwu Timur ternyata sudah cukup banyak. Mencapai 24 buah. Tersebar di sejumlah kecamatan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Masdin mengatakan hal itu saat menghadiri program Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Kabupaten Lutim dalam rangka percepatan penurunan stunting, di Aula Sasana Praja Kantor Bupati, Kamis (21/04).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan terbentuknya 24 kampung Keluarga Berkualitas ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa,” kata Masdin.

Masdin menambahkan pemerintah kabupaten Luwu Timur menargetkan pada 2024 mendatang, seluruh desa di daerah ini sudah membentuk kelembagaan Kampung KB.

Selain Masdin, forum ini juga dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Lutim, Hj Puspawati dan Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Yosep Upa.

Mantan Kadis Kominfo ini menambahkan, konvergensi lintas sektor dalam pembangunan kualitas kampung keluarga berkualitas, agar disinergikan dengan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung KB termasuk dalam upaya penurunan stunting yang merupakan permasalahan yang tengah dihadapi saat ini.

Di tempat yang sama, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sulsel, Yosep Upa mengatakan pihaknya menindaklanjuti pepres yang memiliki banyak inovasi-inovasi dilakukan termasuk dalam percepatan penurunan stunting melalui tim pendamping keluarga yang sudah berjalan dan ini merupakan suatu terobosan baru bahwa tim pendamping keluarga yang dibentuk oleh BKKBN yang terdiri dari ketua TP PKK atau kader PKK, kader Kesehatan, kader KB yang ada di lapangan.

“BKKBN bukan hanya sekedar mengurus alat-alat kontrasepsi tetapi melalui pemberdayaan keluarga dan ini merupakan tupoksi yang dilakukan oleh BKKBN sehingga tugasnya mendampingi mulai dari remaja (PIK Remaja),” kata Yosep Upa. (rd)