ikut bergabung

RGPI Takalar Sorot Anggaran Pembangunan Bendungan Pammukkulu


Bendungan Pamungkulu

Sulsel

RGPI Takalar Sorot Anggaran Pembangunan Bendungan Pammukkulu

TAKALAR, UJUNGJARI-Mega proyek pembangunan bendungan Pammukulu yang terletak didesa Kale Ko’ mara, kecamatan Polongbangkeng Utara, yang sampai saat ini masih terseok seok progres pembangunannya mendapat sorotan dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) Kabupaten Takalar, Aristo Syafar

Aristo Syafar menilai gelontoran dana sebesar 1, 6 trilun untuk pembangunan bendungan Pammukulu kemahalan dibanding pembangunan Bendungan Passeloreng, di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang menelan anggaran senilai Rp771 miliar dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik, luas garapan 1,258 hektare dan mengaliri ke sawah kurang lebih 8.500 hektare.

Sementara, jika dibandingkan anggaran Bendungan Pammukulu, di Desa Kaleko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan senilai Rp1,6 triliun kapasitas tampungnya hanya 82 juta meter kubik, kemudian luasnya cuma 450 hektare dan sawah yang dialiri hanya 6000 haktare.

” Ketika dibandingkan anggaran yang digelontorkan terhadap kedua bendungan itu, kita bisa menarik kesimpulan bahwa gelontoran dana untuk pembangunan bendungan Pammukulu sangat mahal,” Kata Ketua DPW RGPI Takalar, Aristo Syafar, Kamis (21/4/2022).

Selain itu, Aristo Syafar yang tak lain adalah salah satu kader Hambalang juga mengatakan bahwa berlangsungnya mega proyek pembangunan bendungan Pammukulu, meski akan menumbuh kembangkan sektor perekonomian, namun menurut, Aristo Syafar, eksistensi mega proyek tersebut tidak memberdayakan masyarakat lokal yang terdampak pembangunan bendungan Pammukkulu itu.

Baca Juga :   Kejari Tetapkan Tersangka Penggelapan Pipa PDAM Makassar

” Sejauh ini, secara kasat mata keberadaan pembangunan bendungan Pammukkulu juga tidak memberdayakan masyarakat lokal sebagai pihak pekerja,” Ujar Aristo Syafar.

Sementara itu, Kepala desa (Kades) Kale Ko’ mara Parawansa saat dikonfirmasi sekaitan progres pembangunan bendungan Pammukkulu mengatakan bahwa saat ini progres kegiatan fizik pembangunan bendungan Pammukkulu baru mencapai 35 persen karena terkendala dengan belum rampungnya pembebasan lahan.

” Mungkin baru sekitar 35 persen kegiatan yang berlangsung dalam pembangunan bendungan Pammukulu, hal itu disebabkan karena pembebasan lahan milik warga belum tuntas dan pembebasan lahan warga juga baru mencapai 45 persen,” Jelas Kades Kale Ko’ mara Parawansa.(Ari Irawan)

dibaca : 66



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top