BARRU, UJUNGJARI.COM — Dihadapan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman yang menghadiri hari jadi ke 62 kabupaten Barru di kantor DPRD, Selasa (1/3) Bupati Barru Suardi Saleh ikut mempromosikan keunggulan salah satu varietas tanaman palawija asal kabupaten Barru yang saat ini menjadi tanaman merakyat yakni ‘Kacang Yassiberrui’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kini kacang Yassiberrrui merupakan andalan utama setelah menembus tiga negara. Kacang tersebut menjadi mata ekspor ke negara Arab Saudi, Perancis dan Jepang. Produk ini sebagai varietas kado menyambut hari jadi kabupaten Barru yang diperingati, Senin(1/3) dalam sidang paripurna di kantor DPRD Barru.

Bupati Barru Suardi Saleh merasa bangga dengan hasil produksi tanaman kacang tanah Yassiberrui yang saat ini menjadi mata eksport sampai ketiga negara.

Selain meningkatkan perekonomian dan pemdapatan petani. Kacang tanah Yassiberrui juga ikut mempopulerkan nama daerah hingga ke mancanegara.

“Pemerintah daerah patut berterima kasih kepada para petaniĀ  yang terus bekerja meningkatkan kualitas tanaman palawija kacang tanah. Semoga bukan hanya kacang tanah yang menembus pasar luar negeri. Tetapi menyusul palawija lainnya. Begitupula dengan pihak perusahaan(stakeholder) yang membantu membeli produk petani kita hingga memasarkan hasil tanaman tersebut,” ucap Suardi.

Kacang tanah Yassiberrui sendiri banyak ditanam warga di kecamatan Tanete Riaja dan Pujananting. Suardi menyebut hasil pertanian jenis kecang Yassiberrui sebagai penemuan baru dalam varietas pertanian karena bibit ini berbeda dengan kacang tanah lainnya.

Dari nilai unggulan yang dimiliki sehingga PT CAS Indonesia bisa menyerap hasil produksi tanaman kacang tanah Yassiberrui dari 4.000 – 5.000 ton.

Dikatakan Bupati dua periode yang menilai varietas kacang tanah Yassiberrui sebagai kado ulang tahun ke 62 kabupaten Barru karena memiliki 6 keunggulan sehinggal layak dieskport.

“Diantaranya rasanya gurih dan lezat, daya simpan original sampai 3 bulan, rendenan 65-70 persen, kadar jamur rendah 0,2-0,3 persen, tingkat kebersihan produk SGT tinggi dan biaya pengolahan produksi rendah,” pungkasnya. (Udi)