SERANG,BANTEN – Grup 1 Kopassus Serang baru saja berganti estafet komandan, dari Kolonel Inf Irfan Amir (Akmil 2000) kepada Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury (Akmil 2002).
Upacara sertijab dipimpin langsung oleh Danjen Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi bertempat di Lapangan Ahmad Kirang, Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Senin (21/4/2025)
Pesan Danjen Kopassus antara lain, “Jalin sinergi yang kuat dengan seluruh komponen bangsa dan tanamkan nilai-nilai luhur dalam setiap gerak dan langkah prajurit Kopassus yaitu disiplin adalah nafas kita, kesetiaan adalah kebanggaan kita, dan kehormatan adalah segalanya. Ingatlah bahwa tugas kita adalah menjaga kedaulatan negara dan melindungi rakyat Indonesia,” ujar Mayjen Djon Afriandi.
Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury sejatinya bukan orang baru di Grup 1 Kopassus. Sebelumnya, ia menjabat Wadan Grup 1 Kopassus.
“Semangat Eka Wastu Baladika, Grup 1 Kopassus siap menghadapi tantangan zaman, terus ber inovasi dengan loyalitas tanpa batas,” tegas Amril.
Ia tercatat pernah menjabat Komandan Sekolah Komando Pusdiklatpassus Kopassus. Sebelumnya, menduduki Dandim 1414 Tana Toraja, Sulawesi Selatan, lalu Waaspers Kopassus.
Catatan lain, Kolonel Amril pernah mengemban tugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda XXVI L2 UNIFIL (United Nations Interim Forces in Lebanon) tahun 2020.
Museum Para Komando
Sementara bagi Kolonel Irfan, Senin 21 April 2025 adalah sore terakhirnya berada di markas Grup 1 Kopassus Serang. Sebelum meninggalkan Serang menuju Bandung untuk menempuh pendidikan, sejumlah kegiatan digelar.
Empat kegiatan sore itu menjadi rangkaian awal menuju puncak acara lepas-sambut jabatan malam harinya di Gedung Balai Baladika Grup 1 Kopassus, Serang.
Agenda pertama adalah pemotongan pita tanda diresmikannya Museum Para Komando yang berlokasi tak jauh dari gerbang masuk markas Grup 1 Kopassus.
“Awal mula terbersit di pikiran saya adalah bahwa satuan yang kita cintai ini perlu memiliki museum. Sebab dari pertama kali saya ditugaskan di satuan ini, tidak ada museum,” ujar Kolonel Irfan.
Museum Para Komando akan jadi saksi sejarah. Bukan saja saksi tetapi juga pencatat prestasi para senior prajurit yang telah berkorban jiwa, raga, air mata, dan darah membela bangsa dan negara kita.
“Adalah pantas jika kita mencatat pengabdian terbaik mereka,” tambah pria kelahiran Jeneponto, Sulsel 7 Desember 1978 itu.
Sesungguhnya, gagasan itu sudah sempat diwujudkan di era Komandan Grup 1 Kopassus ke-23, Kolonel Inf. Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar (2013—2014). “Terakhir gedung ini menjadi gymnasium,” tutur ayah tiga anak dari istri tercinta, Wahyuni Burhanuddin.
Meski begitu Irfan tidak serta merta membangun. Sebelumnya, ia telah menghadap Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar yang sejak November 2023 menjabat Asisten Latihan Kepala Staf Angkatan Darat berpangkat mayor jenderal.
“Setelah diizinkan, baru kami wujudkan,” kata Irfan.
Melongok isi museum, dikatakan Irfan, masih belum sempurna. Karenanya ia berharap kepada penggantinya, Kolonel Amril Tehupelasury untuk menyempurnakan. Cukup banyak catatan prestasi Grup 1 Kopassus, termasuk saat mendapat penghargaan Samkarya Nugraha dari Presiden RI pada HUT TNI ke-79, 5 Oktober 2024 di Lapangan Silang Monas, Jakarta.
Tanam Pohon
Dari museum, Kolonel Irfan dan istri menuju Taman Pohon Kenangan. Di situ, mereka menanam pohon. “Saya ingin membuat tradisi lepas-sambut yang baru dengan menanam pohon,” ujar Irwan.
Ia teringat petuah almarhum Letjen TNI (Purn) Doni Monardo yang dikenal sebagai “jenderal pohon” karena kecintaannya menanam pohon. Irfan pun mengimplementasikan di mana pun ia bertugas. Termasuk di medan operasi.
“Setiap ke medan operasi, saya minta pasukan menanam pohon, karena saya yakin, pohon itu makhluk hidup. Jika kita menanam pohon dan menyayangi pohon, maka ia pun akan membalasnya dengan hal-hal baik. Dan alhamdulillah, 300 prajurit yang saya bawa ke medan operasi, selamat dan sukses dalam tugas,” papar Irfan.
Lepas Ikan dan Burung
Dua kegiatan selanjutnya adalah tabur ikan di Kolam Embung BALADIKA TERRACE yang ada di depan markas Grup 1 Kopassus dan pelepasan burung dari lokasi yang sama.
“Jadi tanam pohon, tabur ikan, dan lepas burung saya harap menjadi warisan tradisi kegiatan usai sertijab dangrup sekarang dan seterusnya,” ujar Kolonel Irfan.
Ditanya tentang filosofi, sambil tersenyum Irfan menjawab sambil tertawa, “simbol tiga matra, darat, laut, udara.” Lebih dari itu, ada makna yang lebih mendalam tentang pentingnya kita semua menjaga alam dan mencintai lingkungan, sebagai warisan generasi penerus.
Pohon Pengganti Bunga
Lepas pukul 19.00, suasana Gedung Baladika mulai ramai. Satu per satu tamu undangan berdatangan, menghadiri acara lepas-sambut Dan Grup 1 Kopassus.
Yang menarik adalah, banyaknya pohon hidup dengan gantungan tulisan ucapan selamat dari para pengirim (instansi, perusahaan, perorangan), sebagai pengganti karangan bunga.hal ini Selaras dengan misi kecintaan Kolonel inf Irfan Amir terhadap lingkungan dan kecintaan terhadap alam selama ini.
“Saya sangat mengapresiasi segala bentuk ucapan dan dukungan dari masyarakat serta berbagai instansi. Namun, akan jauh lebih bermanfaat jika tradisi memberikan karangan bunga diubah menjadi pemberian bibit pohon hidup,” ungkap lelaki kelahiran Jeneponto, Sulawesi selatan ini.
Kolonel inf Irfan Amir menekankan bahwa bibit pohon, terutama yang menghasilkan buah, akan memberikan manfaat jangka panjang baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. Dan memang, malam itu di halaman Gedung Baladika berjejer ucapan selamat yang diterimanya dalam bentuk bibit pohon. Ada pohon durian, mangga, kelengkeng, dan jenis tanaman produktif lainnya.
Hari itu, hari dimulainya Kolonel Amril memanggul tugas komando sebagai Komandan Grup 1 Kopassus, setidaknya telah ia mulai dengan langkah baik. Orang tua bilang, “melangkah dengan kaki kanan”.
“Tentu, saya akan melanjutkan hal-hal baik yang telah diletakkan senior saya, Kolonel Irfan, dan bertekad mengukir prestasi yang makin membanggakan bagi satuan Baladika,” tegas Amril.
Parako..!!!
Baladika..!!!
Komando !!!
_(Egy dan Roso)_