GOWA, UJUNGJARI.COM — Penanganan stunting dan miskin ekstrem menjadi isu strategis dalam Musrenbang Tematik yang digelar Pemerintah Kabupaten Gowa saat ini.
Pada musrenbang yang digelar pada Kamis (17/4) siang di Baruga Karaeng Galesong Pemkab Gowa, dibahas bagaimana cara dan upaya pemerintah menuntaskan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem tersebut.
Dalam musrenbang yang mengusung tema ‘Gowa Maju Kolaborasi Atasi Stunting’, Bupati Gowa Husniah Talenrang berharap bisa menjadi wadah tepat dan strategis untuk merancang rencana aksi yang fokus, terukur.
Selain itu, Husniah juga berharap musyawarah ini memberikan dampak signifikan dalam mengatasi permasalahan yang mengancam kualitas hidup masyarakat Gowa secara umum.
“Musrenbang ini bukan sekadar forum diskusi tapi menjadi sebuah komitmen kita menyusun langkah konkret untuk menghapus kemiskinan ekstrem dan menurunkan angka stunting di Gowa ini. Ini tanggung jawab kita bersama,” kata Husniah.
Bupati Gowa wanita pertama ini pun menegaskan agar forum musyawarah yang melibatkan seluruh pemangku kebijakan serta stakeholder, mampu menyatukan visi dan melahirkan kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran, mampu menjangkau kelompok masyarakat yang paling rentan secara efektif serta memperkuat sinergi dan kolaborasi antar berbagai sektor.
“Saat ini pemerintah daerah terus mendorong partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan, juga memastikan bahwa suara dan kebutuhan mereka didengar. Dengan langkah ini, saya optimis pembangunan di Gowa akan lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera,” tandas Husniah.
Dihadapan para peserta musrenbang, Husniah alam kesempatan tersebut, Bupati Husniah menyerukan untuk menjalankan program ‘Gowa Bersama’ secara optimal.
Program ini menurut Bupati Gowa menjadi simbol semangat gotong royong dan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat dalam mendorong kemajuan daerah secara holistik.
“Saya minta setiap kepala SKPD memberikan perhatian khusus kepada masyarakat miskin ekstrem. Bantu mereka secara langsung, baik melalui bantuan sosial maupun program pemberdayaan,” instruksinya.
Dia juga menekankan pentingnya peran SKPD sebagai orang tua asuh bagi kelompok rentan di masyarakat. Bagi Husniah dengan cara pendekatan humanis justru akan memudahkan mendapatkan solusi dari kesulitan yang dihadapi masyarakat saat ini.
“Dekati mereka dengan humanis sebagai orang tua asuh warga miskin ekstrem. Dengan cara itu, mereka juga pasti memiliki ide baik untuk mengatasi hidup mereka (mau bangkit berusaha). Menjadi orang tua asuh adalah tanggung jawab sosial kita semua. Demikian halnya dengan stunting. Dekati para ibu hamil arahkan untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi sehingga kita bisa cegah kelahiran bayi stunting berikut berikutnya,” kata Husniah. –