GOWA, UJUNGJARI.COM — Ratusan santri dan santriwati TKA/TPA menjalani prosesi wisuda di aula kampus UIN Samata. Wisuda yang dihelat DPK BKPRMI Kecamatan Somba Opu ini pada hari Ahad (13/4) pagi dihadiri Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin (DM).
Di hadapan para santri santriwati, Wabup DM mengingatkan pentingnya keberlanjutan program bebas buta aksara Alqur’an sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 7 Tahun 2003.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mengapresiasi jajaran BKPRMI yang berperan langsung membina anak-anak kita khususnya dalam hal hafalan dan mengaji. Ini sangat membantu pemerintah dalam mendorong implementasi Perda Bebas Buta Aksara yang telah ada sejak dulu, salah satunya melalui kebijakan yang mewajibkan calon siswa SMP sudah bisa membaca Alqur’an sehingga anak-anak muslim di Gowa bebas dari buta aksara Alqur’an ini,” kata DM didampingi Camat Somba Opu Nuraeny Apriyani.
Dalam apresiasinya itu, DM menyebutkan jika munaqasah atau wisuda santri dari baca tulis Alqur’an ini juga masuk dalam program Ayo Mengaji. Program Gowa Bersama (Gowa Caradde’ Gowa Cerdas) ini merupakan strong point 100 hari kerjanya bersama Bupati Gowa Husniah Talenrang.
Dalam program tersebut, diwajibkan para murid TK, SD dan siswa SMP, harus melakukan kegiatan mengaji 30 menit sebelum proses pembelajaran dimulai di kelas.
“Keberhasilan program ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga memiliki karakter dan akhlak yang baik. Kita berharap anak-anak yang telah diwisuda hari ini kelak menjadi generasi yang bermoral baik, beretika dan berkarakter kuat,” imbuh Wakil Bupati Gowa.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPD BKPRMI Gowa Alimuddin mengatakan dengan dilakukannya wisuda santri dan santriwati ini akan menjadi bekal para anak untuk nanti mampu menjadi pemimpin masa depan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa ini.
“Kami berpesan agar seluruh santri santriwati tetap istiqamah dalam memakmurkan masjid, meski telah menyelesaikan program pendidikan diniyah mereka. Mari kita ramaikan masjid,” kata Alimuddin. –