GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kecamatan Bontonompo menggelontorkan gerakan 1.000 katto-katto. Gerakan ini sengaja diinisiasi pemerintah kecamatan sebagai bentuk dukungan pemerintah dan masyarakat dalam mensukseskan program Gowa Aman atau Gowa Masannang.

Jum’at (11/4) kemarin, gerakan 1.000 katto-katto dicanangkan resmi oleh Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang yang dirangkai halal bihalal dengan pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Husniah mengakui jika penggunaan katto-katto (kentongan) untuk keamanan ini sudah jarang didapatkan di zaman sekarang. Sehingga dirinya sangat mengapresiasi langkah Kecamatan Bontonompo dalam menghidupkan kebiasaan dulu ini untuk menjaga keamanan dan menghindari tindakan kriminal di wilayahnya.

“Saya menyambut baik gerakan 1.000 katto-katto ini karena sangat berkolerasi terhadap program 100 hari kerja kami yaitu Gowa Aman atau Masannang. Alat ini adalah antisipasi dini masyarakat untuk menghindari yang namanya kejahatan di tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan. Alangkah baiknya ini disosialisasikan untuk tingkat kabupaten sekaligus menjadi momen mengembalikan budaya ini kembali di Kabupaten Gowa,” kata Husniah mensupport masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.

Dikatakan, Gowa Aman menjadi penjabaran dari program Gowa Bersama yang digelontorkan Bupati Gowa Husniah Talenrang bersama Wakil Bupati Gowa Daramwangsyah Muin di tiga bulan awal kepemimpinannya.

Husniah menyebutkan, program Gowa Aman segera dilaunching di tingkat kabupaten, sehingga gerakan 1.000 katto-katto tersebut sangat baik sebagai bentuk support kecamatan dalam mensukseskan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Gowa saat ini.

“Inilah yang baik karena sebelum kabupaten melaksanakan, kecamatan terlebih dahulu membuat gerakan. Dengan adanya katto-katto ini kita sudah mengantisipasi yang namanya pencurian, terlebih di desa/kelurahan yang kerap terjadi dan ini bukan hanya sekedar simbol, namun mulai hari ini masyarakat mulau melakukan ronda di tingkat desa untuk menjaga keamanan,” kata Husniah.

Bupati Gowa mengatakan, gerakan katto-katto ini bisa dicontoh seluruh kecamatan sehingga secara umum Gowa bisa memulai kembalinya tradisi lokal dalam menjaga keamanan wilayah.

“Satu pesan saya, berikan edukasi ke anak-anak tentang kegunaan katto-katto ini jadi bukan sekadar alat bunyi-bunyian yang bisa dimainkan. Jangan asal dibunyikan. Fungsinya harus diketahui sebagai penanda dini adanya kejadian yang tidak diinginkan. Bantu rekan-rekan kita dari TNI, Polri, Binmas dan Babinsa untuk menjaga keamanan kampung ini,” tambah bupati.

Baca juga:

Lahirnya gerakan 1.000 katto-katto ini menurut Camat Bontonompo Muhammad Syahrir adalah bentuk dukungan kecamatan Bontonompo terhadap program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa untuk menjadikan Gowa semakin aman.

“Sebuah kejahatan di sekitar kita pasti membuat masyarakat resah, tapi Alhamdulillah bisa aman dengan munculmya program ini, yakni membuat katto-katto seperti masa lalu sehingga kalau ada kejadian, satu pukulan terdengar juga di tempat lain dan itu adalah tanda telah terjadi sesuatu peristiwa,” papar Syahrir. –