JAKARTA,UJUNGJARI.COM– Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Nasdem, Rudianto Lallo mendukung langkah Bareskrim Polri dalam mengusut tuntas kasus teror berupa pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor Tempo.

Politisi asal Makassar itu menegaskan penuntasan kasus menjadi penting untuk menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia mengedepankan kebebasan pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penuntasan kasus teror di kantor Tempo menjadi poin penting untuk menunjukkan kalau kebebasan pers masih terjaga di Indonesia, karena pentingnya hal ini, kami mendukung Bareskrim Polri untuk menuntaskan kasus ini,” kata Rudianto Lallo seperti dikutip dari jawapos.com.

Mantan Ketua DPRD Kota Makassar itu menyebutkan potensi teror bakal terjadi lagi apabila kepolisian membiarkan kasus pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor Tempo.

“Kalau teror ini tidak dituntaskan, potensi terjadinya teror, intimidasi, bahkan kekerasan terhadap pers dan masyarakat sipil yang kritis bisa berulang,” ujar Lallo.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan telah memerintahkan Kabareskrim Komjen Wahyu Widada untuk menyelidiki dugaan teror ke kantor Tempo.

“Kaitannya dengan peristiwa di media Tempo, saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Sigit usai safari Ramadan di Mesjid Raya Medan, Sabtu (22/3).

Kantor Tempo diketahui menerima kiriman kepala babi dan bangkai tikus tanpa kepala masing-masing pada Kamis (20/3) serta Sabtu (22/3).

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi medianya bernaung. Soalnya, sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial di Instagram akun @derrynoah pada 21 Maret 2025.

Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror dengan kalimat, ‘sampai mampus kantor kalian’.

“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi stop tindakan pengecut ini,” kata Setri kepada awak media, Sabtu. (jpnn)