GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Husniah Talenrang bersama Ketua TP PKK Gowa Andi Tenri Indah dan Ketua DWP Gowa Suryanti Andy Azis menyumbang sejumlah pakaian berupa gaun pribadi masing-masing dan dilelang terbuka di event fesyen show Preloved For Charity yang dihelat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulsel.
Lelang baju layak untuk amal yang dikemas dalam Ramadan Trend Hijab ini diikuti para perempuan dari 24 kabupaten kota di Sulsel yang berlangsung di Phinisi 1 Hotel Claro Makassar, pada Sabtu (23/3) sore.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Para perwakilan peserta fesyen lelang yang terdiri dari para perempuan istri Bupati, Walikota, Wakil Bupati dan Sekretaris Kabupaten Kota ini terkhusus dari Kabupaten Gowa dihadiri langsung Bupati Gowa Husniah Talenrang bersama Ketua TP PKK Gowa yang juga istri Wabup Gowa Andi Tenri Indah serta Ketua DWP Gowa yang juga istri Sekretaris Kabupaten Gowa Andy Azis.
Ketiga perempuan hebat Kabupaten Gowa ini tampil mengenakan busana elegan. Bupati Husniah mengenakan stelan gaun hitam bermotif budaya lokal sutera, sedangkan Indah mengenakan gaun malam berwarna dark dipadu warna brown tampak indah sesuai namanya. Begitu pun Suryanti dengan busana gamis syar’i bermotif bunga paduan warna lembut mwmbuat istri Sekkab Gowa ini lebih anggun.
Usai menampilkan busananya di atas catwalk bersama Ketua TP PKK dan Ketua DWP Gowa, Bupati Husniah menyatakan rasa kagum dan salutnya atas kegiatan amal tersebut.
Menurut Husniah, dirinya menjadi bangga lantaran mengenakan stelan busana buah karya orang Gowa (UMKM Gowa) yang dibelinya setahun lalu dalam sebuah pameran UMKM di Kabupaten Gowa.
“Kebetulan ini baju desain orang Gowa. Jadi pastinya ini pancingan untuk UMKM Gowa agar bisa lebih kreatif. Dan pastinya ini bisa jadi pendapatan bagi mereka dan nama Gowa akan naik ke depannya. Insya Allah ini menjadi trend positif bagi kita. Dan saya yakin perempuan-perempuan Gowa akan terinspirasi untuk mau lebih kreatif lagi sehingga memberikan kontribusi terbaik untuk Gowa sendiri, ” kata Husniah.
Husniah pun menyampaikan rasa sukacitanya sebab pada lelang amal itu, baju yang dikenakannya tersebut terbeli oleh seorang ibu yang hadir menonton fesyen dengan harga Rp2,8 juta.
“Baju saya dihargai Rp2,8 juta. Lumayan. Dua kali lipat lho dari harga baju ini. Lumayan bagus sekali karena baju saya ini harganya tidak segitu. Tapi dinilai besar. Artinya kreasi UMKM kita ini mempunyai nilai jual yang tinggi, ” kata Bupati Husniah.
Tidak hanya Bupati Gowa, baju yang dikenakan Andi Tenri Indah, istri Wabup Gowa Darmawangsyah Muin ini dibeli peserta lelang senilai Rp1,5 juta. Demikian halnya Suryanti, bajunya terbeli senilai Rp1,2 juta.
Ketua TP PKK Gowa Andi Tenri Indah pun mengatakan, baju-baju yang terjual di event Preloved For Charity ini adalah berkah Ramadan yang hasilnya akan dirasakan oleh semua perempuan di Sulsel termasuk di Gowa yang layak menerimanya.
Sementara peserta lain seperti istri Bupati Bantaeng, baju gamis warna putih dipadu blazer warna pastel sage dibeli senilai Rp1,5 juta. Baju Kadis P3A Sulsel terbeli sebesar Rp800 ribu dan baju seorang legislator asal Maros terbeli Rp800. Sementara istri Wabup Lutim terbeli sebesar Rp2,5 juta dan istri Sekkab Lutim dilelang Rp2 juta.
Sementara Kepala Dinas P3A Kabupaten Gowa Kawaidah Alham di lokasi fesyen mengatakan dalam kegiatan lelang ini, Bupati Gowa bersama Ketua TP PKK dan Ketua DWP menyumbangkan pakaiannya atau baju-baju yang layak dipakai ini dan terkumpul 10 lembar.
“Hasil penjualan baju-baju ini bukan untuk kembali ke beliau tapi disumbangkan kepada para perempuan yang menjadi korban kekerasan baik yang ada di Gowa maupun di Sulsel. Dari Ibu Bupati, Ibu Wabup dan Ibu Ketua DWP itu terkumpul 10 lembar baju. Jumlah ini protap untuk semua perwakilan kabupaten kota yang telah ditentukan oleh panitia, ” kata Kawaidah.
Terkait kegiatan amal ini, menurut Kawaidah akan ditindaklanjuti ke kecamatan-kecamatan.
“Ini memang harus kita tindaklanjuti karena positif apalagi kegiatan ini juga masuk dalam konsep program 100 hari kerja Ibu Bupati dan Pak Wabup Gowa khususnya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Apalagi dalam dari pendataan kami banyak perempuan-perempuan korban kekerasan yang sudah tidak lagi memiliki suami alias menjadi single parent untuk keluarganya. Ini bisa menginspirasi mereka untuk berkarya,” kata Kawaidah. –