JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Tidak seperti biasanya, kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI di Percetakan Negara, Jakarta, tampak ramai saat bulan Ramadhan. Keramaian ini terasa spesial karena orang nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Gubernur Melki Laka Lena, memboyong 22 kepala daerah bupati dan walikota se-NTT untuk bertemu langsung dengan Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, pada 20 Maret 2025.
Kunjungan ini menjadi sorotan publik, mengingat jarang terjadi rombongan besar kepala daerah dari satu provinsi datang secara serentak ke kantor BPOM. Menurut Gubernur Melki Laka Lena, kedatangan mereka merupakan bentuk dukungan nyata terhadap eksistensi dan kinerja BPOM di bawah kepemimpinan Taruna Ikrar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“BPOM di bawah kepemimpinan Bapak Taruna Ikrar semakin dirasakan pro rakyat dan membantu dunia usaha. Kehadiran kami bersama para bupati dan walikota NTT adalah untuk menyampaikan apresiasi serta dukungan penuh terhadap kerja keras BPOM yang nyata terasa manfaatnya,” ujar Melki Laka Lena.
Taruna Ikrar, selaku Kepala BPOM RI, mengusung visi “Menjulang, Membumi, dan Mengakar” sebagai dasar pergerakan BPOM dalam menjalankan tugasnya:
Menjulang, dengan menjadikan BPOM sebagai lembaga pengawas obat dan makanan yang unggul, modern, dan berstandar internasional.
Membumi, dengan memastikan regulasi dan pengawasan benar-benar melindungi kesehatan masyarakat di seluruh pelosok negeri.
Mengakar, dengan membangun kesadaran masyarakat serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas produk ilegal dan berbahaya.
“Kami bersyukur atas kerja sama semua pihak, khususnya pemerintah Nusa Tenggara Timur, di mana BPOM akan terus berdiri tegak untuk melindungi masyarakat, memastikan produk yang beredar di Indonesia aman, bermanfaat, dan berkualitas,” tegas Taruna Ikrar.
Pertemuan ini juga membahas penguatan sinergi dengan BPOM dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat lokal NTT,” pungkas Melki.