Site icon Ujung Jari

Ceramah di Tarawih Berjamaah KAHMI, Taruna Ikrar Paparkan Mukjizat Salat terhadap Kesehatan Perspektif Neurosains

JAKARTA,UJUNGJARI.COM–Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menggelar acara buka puasa bersama yang dirangkaikan dengan salat tarawih berjamaah di Jakarta, Rabu (5/3).

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan akademisi serta berlangsung dalam suasana khidmat. Salah satu tokoh yang turut hadir dalam acara ini adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK).

Pada kesempatan ini, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, didaulat sebagai penceramah utama. Dalam ceramahnya, Taruna memaparkan mukjizat salat dari perspektif neurosains.

Ia mengungkapkan bahwa ibadah ini bukan sekadar kewajiban spiritual, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan otak dan keseimbangan mental.

Keutamaan Sujud dalam Islam dan Ilmu Kedokteran

Sebagai tiang agama, salat merupakan ibadah yang memiliki banyak hikmah bagi kehidupan manusia, baik dari sisi spiritual maupun ilmiah. Sujud, salah satu gerakan utama dalam shalat, memiliki berbagai manfaat yang telah dibuktikan oleh ilmu kedokteran.

Taruna mengutip sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang berbunyi: “Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya.” (HR. Muslim)

Selain menjadi momen kedekatan tertinggi seorang hamba dengan Allah, Taruna mengatakan sujud juga memiliki pengaruh yang sangat positif bagi kesehatan otak manusia.

Manfaat Sujud bagi Otak dan Kesehatan Mental

1. Meningkatkan Aliran Darah dan Oksigen ke Otak

Saat sujud, posisi kepala lebih rendah daripada jantung, yang memungkinkan darah kaya oksigen mengalir lebih optimal ke otak. Ini sangat penting karena otak manusia terdiri dari sekitar 100 miliar neuron, yang membutuhkan suplai oksigen untuk bekerja secara maksimal.

2. Merangsang Neurogenesis dan Plastisitas Otak

Neurosains membuktikan bahwa otak manusia memiliki kemampuan plastisitas, yaitu dapat memperbaiki dan membentuk jaringan saraf baru. Sujud merangsang pertumbuhan neuron baru, meningkatkan daya ingat, memperbaiki konsentrasi, serta dapat membantu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

3. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Ketenangan Jiwa
Saat seseorang bersujud, sistem saraf parasimpatis lebih aktif, sehingga tubuh merasa lebih tenang dan rileks. Hormon stres (kortisol) berkurang, sementara hormon kebahagiaan seperti dopamin dan serotonin meningkat. Hal ini sejalan dengan firman Allah:

“Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28)

4. Menyeimbangkan Sistem Saraf dan Emosi

Sujud juga berperan dalam menyeimbangkan sistem saraf otonom, yang mengatur respons tubuh terhadap stres dan ketenangan. Dengan sering bersujud, seseorang lebih mampu mengendalikan emosinya, menjadi lebih sabar, serta lebih kuat menghadapi tantangan hidup.

Allah telah menegaskan dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabūt [29]: 45)

Ini membuktikan bahwa shalat bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga memiliki efek luar biasa dalam membentuk karakter dan kestabilan emosi seseorang.

Simpulannya kata Taruna salat sebagai mukjizat bagi kehidupan.

Acara yang diselenggarakan oleh KAHMI ini menjadi pengingat bahwa shalat adalah mukjizat yang tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental. Dalam ceramahnya, Taruna Ikrar menegaskan bahwa sujud dalam shalat merupakan salah satu terapi alami untuk meningkatkan daya ingat, menjaga kesehatan otak, serta memberikan ketenangan jiwa yang mendalam.

Sebagai umat Islam, kata Taruna, setiap orang diajak untuk menjaga kekhusyukan dalam shalat, memperbanyak sujud, dan menjadikannya sebagai sumber ketenangan dan kesehatan. Dengan memahami manfaatnya dari perspektif spiritual maupun ilmiah, kita semakin yakin bahwa shalat adalah anugerah luar biasa yang Allah berikan kepada manusia.

“Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang senantiasa menjaga shalat, meningkatkan ketakwaan, serta memperoleh kesehatan lahir dan batin,” pungkas Taruna.

Exit mobile version