BANTAENG,UJUNGJARI.COM–Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin harus berpikir keras dalam mengawali kepemimpinannya di Bantaeng. Di tengah efisiensi anggaran, Uji Nurdin mesti mengawali kepemimpinannya di butta toa itu dengan warisan Rp71 miliar.

Warisan puluhan miliar itu terungkap dalam acara serah terima jabatan bupati dari Pj Bupati Bantaeng, Andi Abubakar kepada Fathul Fauzy Nurdin di gedung DPRD Bantaeng, Senin, 3 Maret 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Uji Nurdin mengatakan serah terima jabatan ini bukan sekadar seremonial. Melainkan simbol transisi kepemimpinan yang diharapkan dapat membawa semangat baru, ide-ide segar, serta komitmen yang kuat untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.

“Amanah yang telah diberikan kepada saya sebagai Bupati Bantaeng adalah tanggung jawab yang besar. Saya menyadari bahwa kepercayaan ini bukanlah sesuatu yang mudah, melainkan sebuah tugas mulia untuk mengabdi kepada masyarakat dan membawa Bantaeng menuju kemajuan yang lebih baik,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati termuda di Sulsel ini mengungkapkan utang pemerintahan sebelumnya sebesar Rp 71 miliar lebih sehingga dirinya berkomitmen untuk melunasi utang tersebut.

“Ini adalah tantangan yang tidak ringan, tetapi juga peluang bagi kita untuk lebih bijaksana dan lihai dalam mengelola keuangan daerah,” katanya.

Tak hanya itu, Uji Nurdin menginstruksikan seluruh Kepala OPD untuk mengikuti Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

“Kita harus memangkas program-program yang bersifat seremonial, bimtek, dan perjalanan dinas yang tidak mendesak,” ungkapnya.

“Setiap rupiah yang kita keluarkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (pap)