BARRU,UJUNGJARI— Derita Pilkada sempat dirasakan Wabup Barru Abustan ketika mengikuti perhelatan demokrasi ini. Diibaratkan dirinya seperti penderita penyakit kusta karena dihindari dan dijauhi sejumlah orang yang meragukan jika Andi Ina bersama Abustan bisa terpilih menjadi pasangan Bupati dan Wabup.
Rasa itu kami rasakan selama tujuh bulan. Sebagian orang tidak mau mendekat dan mereka menghindar. Kondisi terbalik setelah dinyatakan sebagai pemenang pilkada Barru. Kini banyak pihak berdatangan melakukan pendekatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini diungkapkan Wabup Barru, Abustan saat memimpin upacara pertama, Senin(24/2/2025) pasca pelantikan sebagai Wakil Bupati bersama Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari. Abustan menumpahkan perasaannya ketika mengikuti perhelatan pilkada.
Ketika itu beberapa pejabat dan ASN saat bertemu dengan dirinya diberbagai moment, seperti pengantin dan hajatan lainnya. Oknum pejabat dan ASN tersebut berusaha menghindar dan menjauh dari dirinya.
Orang-orang yang berusaha menghindar dan menjauh itu bisa terdeteksi melalui CCTV mobil bus yang kerap mengantar kemana-mana dirinya beraktifitas.
“Saya waktu itu seperti penderita kusta, tidak ada orang mau mendekat, banyak berusaha menjauh. Tetapi setelah dinyatakan terpilih sebagai pemenang mendampingi Bupati terpilih Andi Ina. Pejabat dan ASN itu mulai melakukan pendekatan dengan berbagai cara,” ungkap Abustan
Ada yang mengirim chat melalui Watshap dan meminta agar posisinya dijabatan tertentu aman. “Bahkan ada yang minta jabatannya bergeser. Sangat banyak kalau saya mau ungkap satu persatu,” bebernya.
Hari ini belum ada wacana pergeseran apalagi mutasi, kata Wabup bergelar Doktor ahli Perencanaan jebolan IPB ini. “Saya minta para ASN dan pimpinan OPD tetap fokus pada pekerjaan sesuai tupoksinya dan terus meningkatkan kinerjanya,” pungkasnya.( Udi)