MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 16 asesor dari berbagai latar belakang profesi melakukan upgrade kompetensi melalui Recognition Competency (RCC) Asesor Kompetensi Tahun 2025.
Kegiatan itu dilaksanakan oleh
Assesment Centre Universitas Patria Artha bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Keuangan, yang digelar di Kampus Universitas Patria Artha, Jalan Tun Abdul Razak, Sabtu (22/02/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 21-22 Februari, dengan total 12 jam pelajaran yang mencakup berbagai materi pelatihan.
Panitia Penyelenggara LSP Manajemen Keuangan UPA, Indri Septiani mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperpanjang lisensi para asesor yang masa berlakunya hampir habis serta memastikan bahwa mereka tetap kompeten dan berlisensi aktif.
“RCC ini adalah langkah strategis untuk menjaga kualitas dan profesionalisme asesor. Namanya rekognisi karena kompetensi, untuk memastikan bahwa teman-teman yang menguji itu adalah asesor yang bersertifikasi dan terlisensi. Jadi ini adalah perpanjangan karena masa berlaku lisensi mereka hampir habis. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan total 12 jam pelajaran (JP),” ujar Indri.
Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan ini berasal dari berbagai LSP, seperti LSP Manajemen Keuangan, LSP Universitas Patria Artha, LSP Telekomunikasi dan LSP Universitas Gorontalo.
Kegiatan ini semakin kredibel dengan kehadiran para master asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang didatangkan langsung dari Jakarta.
Dengan kerja sama antara Assessment Centre Universitas Patria Artha dan berbagai LSP, diharapkan seluruh asesor yang mengikuti program ini dapat memperbarui lisensi mereka dan tetap berkompeten dalam bidangnya.
“Kami bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Assessment Centre Universitas Patria Artha, untuk memastikan semua asesor memiliki lisensi yang sah dan masih berlaku. Kegiatan ini juga mendapat perhatian dari rekan-rekan di LSP lainnya,” tambahnya.
Master Asesor BNSP, Siti Saenab, menjelaskan bahwa Recognition Competency Asesor (RCC) ini merupakan proses perpanjangan sertifikat kompetensi asesor.
“Apa yang kami ujikan sebenarnya bukan seperti uji kompetensi biasa, tetapi lebih kepada verifikasi terhadap portofolio yang sudah mereka lakukan. Misalnya, setiap asesor harus memiliki minimal enam surat tugas setelah melaksanakan asesmen,” jelasnya.
Selain itu, persyaratan lain yang harus dipenuhi asesor meliputi pengalaman dalam menyusun rencana aktivitas dan proses asesmen minimal dua kali, serta keterlibatan dalam validasi dokumen materi uji kompetensi (MUK) versi 2023.
“Jika asesor belum memenuhi persyaratan tersebut, maka dalam dua hari ini mereka akan diberikan kesempatan untuk melengkapinya,” tambahnya.
Master Asesor BNSP Yunarti, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meng-upgrade keterampilan, pengetahuan, dan sikap seorang asesor dalam jangka waktu tiga tahun.
“Karena kompetensi itu tidak statis, kita ingin melihat bagaimana seorang asesor berkembang dan tetap relevan dengan skema asesor kompetensi di masa depan,” ungkapnya.
Dwi Nurmala, salah satu peserta yang telah bergabung sejak 2012, mengungkapkan antusiasme dan rasa syukurnya terhadap program RCC. Menurutnya, kegiatan ini telah memberikan dampak positif bagi pengembangan kariernya sebagai asesor.
“Dengan mengikuti RCC untuk kali keempat, saya merasa bahwa setiap proses yang dijalankan benar-benar memperhatikan perkembangan kami sebagai asesor. Perpanjangan sertifikasi ini membuat saya lebih percaya diri dalam membantu asesi mencapai kompetensi yang optimal,” tandasnya. (rhm)