GOWA, UJUNGJARI.COM — H-1 masa jabatannya berakhir pada 20 Februari 2025, Adnan Purichta Ichsan bersama Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio (AdnanKio) masih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gowa.
Dan disisa sehari masa jabatan itu, AdnanKio melakukan ramah tamah dengan Ketua Majelis Adat Tinggi Kerajaan Gowa, para Pemangku Adat Batesalapang, para tokoh masyarakat, OKP, Ormas, wartawan serta lurah dan para kepala bidang masing-masing SKPD lingkup Pemkab Gowa yang digelar di Baruga Karaeng Galesong Pemkab Gowa, Rabu (19/2) siang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dihadapan para stakeholder yang kerap dilibatkan AdnanKio sebagai partner diskusi untuk mendapatkan referensi dalam memajukan pembangunan selama kepemimpinannya, pasangan kepala daerah yang dikenal paling harmonis di Sulsel bahkan di Indonesia ini, kembali menyatakan pamitnya sebagai Bupati dan Rauf Karaeng Kio sebagai Wakil Bupati.
“Hari ini tersisa sehari lagi, saya bersama pak Rauf Malaganni Karaeng Kio tidak lagi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gowa. Besok bupati dan wabup baru dilantik jadi mulai besok (Kamis, red) kami berdua resmi menjadi warga biasa. Saat ini saya dan pak Rauf Karaeng Kio adalah masa lalu dan masa depan Gowa sekarang adalah Bu Husniah Talenrang dan Bapak Darmawangsyah Muin, ” kata AdnanKio.
Diakui Adnan, selama memimpin Gowa sembilan tahun kurang enam hari banyak kenangan yang dilaluinya bersama Rauf Karaeng Kio. Bahkan Adnan mengakui hanya dirinya dan Rauf Karaeng Kio yang mampu menjalin hubungan harmonis sebagai pemimpin di Sulsel.
“Saya dengan pak wabup ini (Karaeng Kio) tidak pernah berselisih. Jangankan baku bombe’ (musuhan,red), berselisih kata saja tidak pernah. Saya hanya bilang, kerjakan saja apa yang mau kita’ (Karaeng Kio) kerjakan tapi ingatki’ masih ada pimpinan ta’. Demikian juga saya mau kerja apa saja tapi saya ingat masih ada wakil saya di belakang saya. Jadi kami saling menghargai sehingga keharmonisan itu selalu ada, ” kata Adnan.
Diakui Adnan bahwa dasar dari harmonisasi yang dilakukan karena adanya pengaturan job yang baik.
“Saya itu bagi tugas dengan Pak Wabup. Seluruh urusan eksternal adalah urusan saya dan seluruh urusan internal adalah urusan Pak Wabup dan seluruh urusan administrasi dan teknis lainnya adalah urusan Pak Sekda. Semoga harmoni yang sama juga dilakukan pemimpin baru kita nanti dalam melanjutkan pembangunan di Gowa lima tahun ke depan,” sebut Adnan.
Hal senada dikatakan Rauf Karaeng Kio. Dengan gaya bicara yang lugas dan blak-blakan, Rauf Karaeng Kio mengatakan dirinya mendampingi Adnan selaku bupati kurang lebih sembilan tahun di periode kedua.
“Saya sebetulnya kurang lebih 26 tahun bekerja di Pemerintahan Kabupaten Gowa. Tahun 1999 saya bertugas di Palu kemudian oleh bapak Syahrul Yasin Limpo waktu itu memanggil saya balik tugas ke kampung saya di Gowa. Bermula dari situ, saya pun mengabdi pada tiga keturunan bapak Yasin Limpo. Pertama Pak Syahrul, kedua Pak Ichsan dan ketiga Pak Adnan, ” Kata Rauf Karaeng Kio.
Dikatakannya, Gowa ini adalah kabupaten bersejarah yang dulunya adalah kerajaan terkemuka di Sulsel dan Indonesia. Dan sebagai orang Gowa, tambah Rauf Karaeng Kio, tentu punya ada istiadat.
“Sebagai wakil bupati, saya harus mengabdi kepada bupati. Meskipun umur saya ini hampir setengah dari umur pak Adnan, namun namanya pimpinan kita harus mengabdi dan loyal, jangan lihat umurnya. Selain itu, sebagai bawahan harus rajin bekerja dan sesuai tupoksi. Saya sisa satu hari jadi wabup. Tentu selama bergaul atau selama menjabat wabup, tentu banyak hal yang tidak berkenan pada kita’ dan hari ini saya minta maaf kepada kita semua. Dan kepada pejabat-pejabat yang ada sekarang, mengabdi dan loyallah kepada Bupati dan Wabup Gowa yang baru. Bekerjalah sesuai dengan tupoksi, ” tambahnya.
Rauf Karaeng Kio juga memberikan petuah kepada para kepala bidang SKPD dan para Lurah yang hadir agar senantiasi bersyukur kepada Allah SWT.
“Ingatki petuah orang-orang tua kita bahwa walaupun sedikit tapi senang dan bahagia daripada banyak senang tapi bermasalah. Artinya, kita dapat rejeki sedikit tapi bahagia bersama anak dan istri kita. Daripada banyak harta kita peroleh tapi tidak tenang. Meski hanya lolongan anjing saja dibawah, kita sudah kaget-kaget. Sedikit-sedikit cemas, kaget dan takut. Makanya lebih baik dapat rejeki sedikit tapi bahagia daripada dapat rejeki banyak tapi dapat masalah, ” ungkap Rauf Karaeng Kio.
Dalam suasana ramah tamah tersebut, AdnanKio juga masih sempat meresmikan beberapa Pos Pelayanan Publik kecamatan dataran tinggi, gedung sekretariat KNPI Gowa, pusat kuliner kawasan wisata Malino. –