SIDRAP, UJUNGJARI.COM – Polres Sidrap berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang diduga akan dikirim secara ilegal ke luar daerah.
Kasus ini terungkap setelah petugas mengamankan satu unit dump truck bermuatan pupuk bersubsidi di Jalan Singa, Kelurahan Wala, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 22.30 WITA.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangan Persnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan, SH,SIK,MH,MSi menjelaskan langsung di Mako Polres Sidrap, Rabu (19/02/2025) bahwa pengungkapan kasus merupakan pertama tahun 2025 oleh jajaran personil SatReskrim Polres Sidrap.
Didampingi PJU Polda dan Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong, Kapolda Sulsel mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, polisi mengamankan 40 zak pupuk bersubsidi yang diangkut menggunakan mobil dump truck HINO DUTRO dengan nomor polisi DP 8344 GK. Truk ini dikemudikan oleh Ambo Angka (AA) dan ditemani Andi Saing (AS).
Modus Operandi
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pupuk bersubsidi tersebut rencananya akan dibawa ke Jompie, Kota Parepare, untuk disatukan dengan 74 zak pupuk bersubsidi lainnya yang sebelumnya sudah dikirim ke lokasi tersebut.
Setelah terkumpul, pupuk tersebut akan dikirim ke Pelabuhan Nusantara Parepare untuk selanjutnya diangkut menuju Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dan digunakan pada perkebunan sawit milik (AS).
Berdasarkan pengakuan pelaku, pupuk bersubsidi ini diperoleh dari HJB, seorang petani di Dusun II Kannung, Desa Bola Bulu, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap. HJ menjual pupuk bersubsidi kepada AS dengan harga Rp 150.000 per zak, dan total transaksi mencapai 4.000 zak dengan nilai Rp 12.000.000.
Identitas Tersangka
HJB (52 tahun) merupakan seorang petani penerima pupuk bersubsidi yang menjual pupuk secara ilegal.
Sementara tugas AS (62 tahun) yang juga seorang pekebun di Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai pembeli pupuk ilegal.
Barang Bukti yang Disita :
1 unit mobil dump truck HINO DUTRO 300 hijau dengan nomor polisi DP 8344 GK.
21 karung pupuk UREA.
19 karung pupuk NPK PHONSKA.
74 karung pupuk bersubsidi jenis UREA dan NPK PHONSKA.
Pasal yang Disangkakan
Kedua tersangka dijerat dengan:
Pasal 6 ayat (1) huruf b jo. Pasal 34 ayat (1) jo. Pasal 3e UU Darurat No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi.
Permendag No. 04 Tahun 2023 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
Perpres RI No. 15 Tahun 2011 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai Barang Dalam Pengawasan.
Ancaman pidana bagi pelaku adalah maksimal 2 tahun penjara.
Status Hukum Tersangka
Saat ini, kedua tersangka tidak ditahan karena ancaman pidana yang dikenakan di bawah 5 tahun, sesuai dengan Pasal 21 ayat (4) KUHAP. Namun, kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Sidrap untuk mengungkap kemungkinan jaringan penyalahgunaan pupuk bersubsidi lainnya.
Polres Sidrap mengimbau masyarakat untuk tidak memperjualbelikan pupuk bersubsidi secara ilegal, karena dapat merugikan petani yang berhak mendapatkannya. (Wan)