MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat dengan menghadirkan Program Pekarangan Pangan Lestari (PPL) yang dijalankan oleh satu unit operasinya, Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui optimalisasi lahan pekarangan dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga (TOGA), secara mandiri dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
![](https://www.ujungjari.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-18-at-12.18.48_5a420105.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini menyasar masyarakat yang berada di ring 1 perusahaan yang memiliki keterbatasan lahan tepatnya di Dusun Pao Pao Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
Terbatasnya lahan membuat mereka dapat memanfaatkan ruang yang ada untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Selain itu, PPL juga berperan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam ketahanan pangan serta mendukung kesehatan keluarga, terutama dalam upaya mengurangi angka stunting.
Program ini diwujudkan melalui pelatihan kepada masyarakat mengenai teknik inovasi pertanian, cara pengolahan hasil tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta pembangunan fasilitas pendukung.
Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan berbagai pihak terkait untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program.
Dengan langkah ini, perusahaan tidak hanya berkontribusi dalam ketahanan pangan, tetapi juga dalam pengembangan kapasitas masyarakat serta penyelesaian masalah kesehatan.
Aviation Fuel Terminal Hasanuddin, Abdul Muis, mengatakan sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan melalui program-program berkelanjutan.
Kami percaya bahwa ketahanan pangan adalah salah satu pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu, kami menghadirkan inisiatif seperti Pekarangan Pangan Lestari yang tidak hanya membantu masyarakat memperoleh akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih mandiri dalam mengelola sumber daya yang ada.” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat program, Ibu Syamsiah, warga dari Dusun Pao Pao Desa Baji Mangngai, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini.
“Dulu, saya harus membeli sayuran setiap hari di pasar, tetapi sekarang saya bisa memetik sendiri dari pekarangan rumah. Selain lebih hemat, saya juga merasa lebih sehat karena bisa memastikan tanaman ini bebas pestisida. Program ini benar-benar membantu keluarga kami.” jelasnya.
Syamsiah menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil panennya. “Saya belajar cara menanam dengan teknik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hasil panen saya kini lebih baik dan saya bahkan bisa menjual sebagian untuk menambah penghasilan keluarga.” kata dia.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di bidang pemberdayaan Masyarakat dan pengelolaan lingkungan yakni SDGs nomor 13 Penanganan Perubahan Iklim.
“Kami berharap inisiatif ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat, mendukung kemandirian pangan, serta meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia.” jelasnya. (rhm)