GOWA, UJUNGJARI.COM — Hujan terus mengguyur deras dalam beberapa hari membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Gowa kembali tergenang. Bahkan debit air yang masuk ke Waduk Bilibili pun makin bertambah.
Pada Selasa (11/2) pada pukul 15.00 Wita tercatat elevasi air genangan waduk Bilibili mencapai 99,77 Mdpl (volume air mencapai 263.619 juta m³) dan melewati batas elevasi normal yakni 99.50 Mdpl.
ADVERTISEMENT
![](https://www.ujungjari.com/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-18-at-12.18.48_5a420105.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti disebutkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Suryadarma Hasyim saat dikonfirmasi, via telpon WhatsApp Selasa (11/2) sekira pukul 15.27 Wita bahwa ada empat tingkatan elevasi dalam penghitungan volume air di Waduk Bilibili. Untuk elevasi Normal berada pada 99,50 Mdpl, elevasi Waspada pada 101,70 Mdpl, elevasi Siaga 102,60 Mdpl dan elevasi Awas 103,30 Mdpl.
“Sesuai SOP (standar operasional prosedur) dan untuk mempertahankan volume air tetap pada elevasi normal maka pihak Balai mengurangi volume air di waduk dengan membuka pintu pelimpah (spillway) dengan total outflow bendungan sebesar 475,22 m³ per detik dan saat ini debit dari sungai Jenelata juga mengalami peningkatan yang besar sehingga debit yang tercatat di bendung Kampili (gabungan outflow waduk Bilibili dan sungai Jenelata sebesar kurang lebih 1000 m³ per detik). Karena itu kami menyampaikan kepada masyarakat sekitar DAS untuk tidak melakukan kegiatan apapun di sekitar DAS baik itu penyeberangan sungai, menambang atau menjala ikan di hilir bendungan atau hilir sungai selama pintu spillway dibuka, ” jelas Suryadarma Hasyim saat dikonfirmasi ujungjari.com.
Dikatakannya, informasi pembukaan pintu Spillway ini telah disampaikan melalui surat pengumuman kondisi waduk Bilibili kepada Gubernur Sulsel, Walikota Makassar, Bupati Gowa dan Kepala BPBD Sulsel.
Agar masyarakat paham dengan situasi dan kondisi pengaturan air waduk, Suryadarma pun menjelaskan bahwa waduk Bilibili pada pukul 13.45 Wita, elevasinya mencapai 99,97 Mdpl. Kendati elevasi ini masih dalam kategori normal namun sudah menuju ke arah elevasi waspada yakni menuju atau mendekati 101,70 Mdpl.
“Dalam kondisi seperti ini, kami harus membuka pintu pelimpah atau Spillway. Dua pintu kita buka dan semua full. Kami lakukan itu karena kita utamakan infrastruktur bendungan. Yang kami khawatirkan kalau hujan terus masih berjalan di hulu itu dengan intensitas tinggi akan tambah naik dan akan membahayakan infrastruktur bendungan itu sendiri. Semoga tidak yaa. Kita semua berdoa agar hujan reda dan berhenti. Dengan demikian, pasokan air dari hulu yang masuk ke waduk juga bisa berkurang. Semoga, ” jelas Suryadarma lagi.
Dikatakan Kepala Balai ini, jikalau elevasi sudah di atas 100,26 atau menuju 102,60 Mdpl, itu sudah masuk kondisi Siaga.
“Saat ini kita terus memantau dan menginfokan ke masyarakat terutama di bagian hilir sungai supaya tidak melakukan aktivitas yang mendekati sungai sebab sangat berbahaya karena kondisi air sungai sedang naik atau pasang. Kita upayakan elevasi tidak sampai ke elevasi Siaga. Kalau Siaga elevasinya 102,60 Mdpl. Kalau masuk elevasi Siaga maka kita pasti melakukan evakuasi karena itu termasuk juga tugas dari waduk Bilibili. Tapi semoga tidaklah. Kita pantau terus ini. Dan update terbaru, kiriman hujan dari hulu itu terutama daerah Malino sudah berkurang, ” tambahnya.
Ditanya pembukaan full dua pintu spillway waduk itu pada ketinggian berapa meter, dijawab Suryadarma bahwa pembukaan full itu dilakukan dengan ketinggian 7 meter (batas maksimum).
“Untuk kondisi Waspada saat ini, insya allah tidak masalah. Masyarakat jangan panik tapi juga jangan beraktivitas di wilayah DAS saat pintu spillway waduk masih dibuka karena bahaya. Debit air sekarang masih rendah di elevasi 100. Artinya jika elevasi mercu pelimpahnya di 99,50 artinya itu masih setengah meter ketinggian di atas mercu pelimpah itu. Kalau makin naik otomatis debitnya makin besar kan. Status sekarang masih Waspada dengan elevasi air perhari ini 100,14 Mdpl itu masih di bawah Siaga. Dan curah hujan juga sudah mulai menurun tapi itu butuh waktu sekira 4-5 jam karena air kiriman dari hulu pelan-pelan turun juga, ” kata Suryadarma.
Ditambahkannya, sesuai SOP apabila elevasi muka air di bendungan telah melebihi elevasi muka air normal (>99,50 Mdpl) maka pengelola bendungan Bilibili harus memberikan informasi kesiapsiagaan tersebut kepada pejabat terkait. –