MAKASSAR,UJUNGJARI.COM – Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan setiap pekan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin, 13 Januari 2025. Prof Fadjry mengikuti secara virtual dari Kantor Gubernur Sulsel didampingi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Rapat koordinasi ini dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir didampingi Deputi II Bidang Pertanian dan Pangan diwakili KSP Edi Puryono, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian hadir secara Virtual Staf Ahli Bidang Manajemen dan Tata Kelola Kementerian Perdagangan Iqbal Sofwan, Perwira Tinggi Staf Ahli Tingkat II Ekonomi dan Keuangan Panglima TNI Ito Hediarto, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Pertanian Andi Muhammad Aidil Fitri, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Helbi Assegaf, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari, Dirketur Pertimbangan Hukum Kejaksaan Agung RI Silahat Hulungan serta seluruh Kepala Daerah, Gubernur, Bupati/Walikota.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan,  selama satu tahun koordinasi pengendalian inflasi dilaksanakan, angka inflasi di Indonesia berhasil dikendalikan di angka 1,57 persen.

“Ini merupakan angka terbaik yang pernah kita capai. Tentunya ini berkat kerjasama kita, dan saya ucapkan terimakasih kepada kementerian, lembaga, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Forkopimda dan utamanya seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID,” ujarnya.

Usai rapat, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry, menyampaikan, sejauh ini inflasi Sulsel terkendali. Pada Bulan Desember 2024, inflasi m-to-m sebesar 0,38 persen, inflasi y-to-y sebesar 1,23 persen, dan inflasi y-to-d 1,23 persen.

Mengawali tahun 2025, pihaknya pun sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk penanganan inflasi. Antara lain, setiap hari Senin, selain mengikuti rapat koordinasi penanganan inflasi yang digelar Kemendagri, juga akan dilakukan pengecekan pelaksanaan penanganan inflasi seminggu yang lalu dan seminggu ke depan melalui zoom.

“Kita akan melakukan peninjauan rutin ke pasar-pasar, melaksanakan gerakan pangan murah dan pasar murah, pembentukan mini distribution center, dan melakukan subsidi harga,” urai Prof Fadjry Djufry.

Selain itu, lanjut Prof Fadjry Djufry, akan dilakukan rapat koordinasi tindak lanjut penanganan inflasi menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional. TPID Kabupaten Kota diminta melaporkan sembilan langkah konkrit setiap hari Sabtu kepada TPID Provinsi.

“Juga akan dilakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok bersama BPS, dan monitoring harga melalui aplikasi info harga pangan,” imbuhnya. (els)