TAKALAR, UJUNGJARI–Ratusan pegawai Non ASN di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Daeng Nggalle melakukan aksi unjuk rasa serta mogok kerja, Jumat (03/01/2025) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi ini sebagai bentuk protes mereka terkait nasib pegawai serta penghasilan yang dinilai jauh dari yang diharapkan. Sebelum aksi, ratusan pegawai non ASN ini lebih dulu berkumpul depan RSUD Padjonga Daeng Nggalle. Setelah melakukan orasi secara bergantian, mereka pun menuju kantor Bupati Takalar dan DPRD Takalar.

Massa aksi mendapat pengawalan ketat dari puluhan aparat kepolisian. Dalam tuntutannya, mereka mendesak BKPSDM Takalar untuk memberi solusi bagi tenaga non ASN kesehatan yang tidak terdaftar di SSIDMK. Mereka juga meminta agar Penjabat Bupati Takalar mensejahterahkan tenaga kesehatan di Kabupaten Takalar. Dan poin tuntutan yang ketiga, mereka mendesak Direktur Umum RS Umum Padjonga Daeng Nggalle untuk memberikan standar gaji yang sesuai Upah Minimun Provinsi (UMP) bagi tenaga kontrak di RS Pajonga Takalar.

Di kantor DPRD Takalar, aspirasi para pengunjuk rasa diterima oleh Ahmad Sabang S.sos, SH. Legislator dari Partai NasDem ini pun berjanji akan memperjuangkan nasib para pegawai kesehatan non ASN di rumah sakit pemerintah tersebut.

Ahmad di depan tenaga kesehatan meminta data terkait distribusi tenaga non ASN. “Setidaknya ada 678 tenaga non ASN di RSUD Padjonga Daeng Nggalle. Nah. Kami minta datanya soal tugas 678 pegawai ini. Mereka didistribusi dan bertugas di bagian apa saja. Selanjutnya. Kami akan mengundang tenaga ahli kesehatan untuk mengkaji secara mendalam soal status BLUD RSUD Padjonga Dg Ngalle. Dari hasil kajian nanti, akan diketahui bagaimana managemen yang sehat serta jumlah Pengawai yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kemajuan rumah sakit itu. Dengan begitu, honor para tenaga non ASN akan bisa lebih maksimal,” tegas Ahmad Sabang.

Ahmad juga sempat menyinggung soal adanya dugaan sejumlah oknum pejabat yang
memasukkan tenaga tenaga pegawai non ASN melalu jalur yang non formal. Menurutnya, cara cara itu susah saatnya disetop. “Kami ingin sektor Kesehatan di Takalar maju pesat. Dengan jaminan pelayanan kesehatan yang baik serta gaji paramedis yan memadai,” tukasnya. (*)