GOWA, UJUNGJARI.COM — Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Prof Dwikorita Karnawati mengatakan selama sepekan ke depan yakni mulai 2-7 Januari 2025, curah hujan sedang sampai kategori sangat lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel.

Ada 19 daerah kabupaten kota di Sulsel yang potensi mengalami hujan kategori sedang hingga sangat lebat. Berdasarkan prakiraan cuaca yang digulirkan BMKG daerah-daerah itu yakni Kabupaten Gowa, Selayar, Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Wajo, Sidrap, Pinrang, Bantaeng, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara serta Kota Makassar, Kota Parepare dan Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan kondisi tersebut, sehingga semua daerah tersebut diminta senantiasa waspada dan melakukan penanganan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing,

Hal ini disampaikan Prof Dwikorita Karnawati pada Rakor Penanganan Bencana Hidrometeorologi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis (2/1) di ruang rapat pimpinan kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Berdasarkan prakiraan cuaca di Sulawesi Selatan kata Prof Dwikorita Karnawati, selama enam hari kondisi.hujan lebat sampai sangat lebat akan terjadi di 19 wilayah tersebut. Salah satunya Kabupaten Gowa yang masuk pada kategori intensitas curah hujan lebat sampai sangat lebat.

“Sesuai prakiraan BMKG, sepekan ke depan curah hujan sedang sampai sangat lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Gowa, Selayar, Bulukumba, Gowa, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Wajo, Sidrap, Pinrang, Bantaeng, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, Makassar, Parepare dan Palopo sehingga daerah tersebut perlu waspada dan melakukan penanganan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing,” kata Prof Dwikorita.

Terkait prakiraan tersebut, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pun mengimbau masyarakat Kabupaten Gowa untuk selalu waspada selama cuaca ekstrem ini, terlebih Gowa masuk dalam salah satu daerah di Sulsel yang cukup rawan terjadinya bencana banjir dan longsor.

“Dalam prakiraan cuaca BMKG, Gowa masuk salah satu daerah di Sulsel yang intensitas hujannya cukup tinggi sehingga diminta untuk kita selalu waspada. Sebagai pemerintah, diminta seluruh masyarakat Gowa untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita harus selalu berdoa semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” imbau Bupati Gowa.

Sebagai penanganan dini, Pemkab Gowa telah mendirikan posko siaga bencana yang dipusatkan di kantor BPBD Gowa, Jalan Tumanurung Sungguminasa yang dilengkapi dengan peralatan evakuasi.

“Sejak awal memasuki musim hujan kita telah mendirikan posko siaga bersama dan selama 24 jam ada personel yang standby dengan peralatannya seperti perahu karet yang sering digunakan dalam mengevakuasi, sehingga siapapun masyarakat kita mengalami keadaan darurat boleh menghubungi posko tersebut atau di nomor 0853 4141 3636,” kata Adnan.

Olehnya dirinya berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan termasuk bantuan dari BNPB pusat senilai Rp719.936.000 terdiri dari dana siap pakai Rp200.000.000 dan bantuan logistik atau peralatan senilai Rp519.936.000 dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pada Rakor tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan dalam tiga tahun terakhir jumlah kejadian bencana di Sulawesi Selatan (2022-2024) rahun 2023 merupakan tahun dengan jumlah kejadian bencana tertinggi dengan jenis bencana yang paling sering terjadi adalah cuaca ekstrem 45,51 persen, bencana banjir 33,71 persen dan tanah longsor 10,67 persen sehingga dapat disimpulkan jenis bencana yang mendominasi wilayah Sulsel adalah bencana hidrometeorologi basah.

“Mayoritas wilayah mengalami intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan terjadinya luapan air sungai, dan banjir, serta tanah longsor. Selain itu kejadian cuaca ekstrem menyebabkan angin kencang,” kata Letjen TNI Suharyanto.

Dalam kegiatan rakor ini, diserahkan bantuan penanganan bencana kepada 24 kabupaten kota di Sulsel sesuai dengan status bencana yang telah ditetapkan. Bantuan ini dua jenis yakni tanggap darurat (TD) dan siaga darurat (SD). –