MALANG – Mulianya sifat Ferry Suwadi, penjual bakso dari Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Bale Asri, Malang, Jawa Timur.

Prihatin melihat kondisi jalan di desanya yang rusak, Ferry rela merogoh kocek pribadinya untuk membiayai pembangunan jalan. Nilainya sangat fantastis. Mencapai Rp10 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisahnya viral usai diunggah di berbagai media sosial seperti salah satunya akun Instagram @infoareakediri pada Kamis (26/12/2024).

Dalam unggahannya, terlihat kondisi jalan di desanya sebelum diperbaiki. Aspal jalan desa tersebut sudah rusak dan berganti tanah. Kendaraan roda dua yang melintas pun harus didorong karena terjebak tanah basah.

Kemudian video selanjutnya memperlihatkan kondisi jalan yang sudah dicor sehingga sudah halus. Dari keterangan pengunggah, pembangunan jalan dilakukan secara bertahap menggunakan dana dari Ferry yang merupakan juragan bakso.

“Donaturnya dari Bapak Fery, beliau asli warga sini,” kata Sukri, warga setempat sekaligus kepala tukang yang menggarap pembangunan jalan, Kamis (26/12/1024), seperti dikutip dari Surya.co.id.

Memang seperti terlihat di video yang diunggah itu, kondisi jalan mulai mengelupas aspalnya, hanya menyisakan bebatuan sehingga membuat pengendara tidak nyaman terutama warga setempat.

Ia juga menyebut bahwa warga sudah mengajukan perbaikan jalan ke desa, namun belum ditindaklanjuti.

“Tahun 2019 itu, jalan di sini mulai dibangun. Tapi beberapa tahap pengerjaannya,” terang Sukri.

Hingga 2024, pembangunan jalan di Dusun Segelan Sidomulyo sudah mencapai lima tahap. Jalan desa sepanjang sekitar 1,5 kilometer itu kini sudah dicor.

Sukri juga menyampaikan, bahwa dana yang digelontorkan Fery ini untuk membangun jalan ini kurang lebih mencapai Rp 10 miliar. Walau begitu, dalam prosesnya pengecoran jalan dibantu oleh warga secara swadaya.

Warga juga secara bergotong royong membantu mengecor jalan. Selain itu, warga juga secara bergantian menyediakan konsumsi bagi para pekerja.

Diketahui, Ferry Suwadi adalah warga setempat yang merantau di Batam selama sembilan tahun dan sudah menjadi juragan bakso. Ia memiliki dekaoan cabang bakso di Batam dengan nama Bakso Gunung.

Dirinya mendengar kabar jika jalan desanya rusak sehingga ia berinisiatif memperbaiki jalan. Ferry Suwadi pun rutin mengirim uang untuk membeli material perbaikan jalan.

Sementara itu, pengerjaan perbaikan jalan dilakukan saat musim kemarau saja. Hal ini karena tekstur tanah di desa tersebut seperti tanah liat saat musim hujan, sehingga sulit dicor.

Selain bangun jalan, Fery juga membangun masjid dan lapangan sepak bola di kampung halamannya. Ketua RT 01/RW 16, Yuda Prasetyo menyebut bahwa Fery talah sejak lama merantau dari tempat tinggalnya ke Batam.

Di sana, ia telah menjadi pedagang bakso yang sukses. Meskipun telah tinggal dan sukses di Batam, sesekali Fery masih menyempatkan diri untuk pulang karena masih ada keluarga yang tinggal di desa ini.

Kebaikan Fery juga diungkap oleh sang Ketua RT. Ia menyebut bahwa sosok Fery memang dikenal dermawan sejak dulu. Hal ini terbukti sumbangsihnya dalam memajukan desa. (bs)