GOWA, UJUNGJARI.COM — Musim hujan belum usai. Bahkan sesuai prakiraan BMKG, puncak hujan nanti adalah Januari hingga Maret 2025 mendatang. Meski belum puncak, mamun kondisi ekstrem cuaca saat ini telah mendominasi.

Hujan lebat disertai angin kencang sangat potensi menimbulkan bencana banjir, longsor dan angin kencang. Tentunya akan sangat rawan bagi keselamatan umat manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukan hanya di daerah dataran rendah, cuaca ekstrem, tapi di dataran tinggi lebih harus diwaspadai. Potensi longsor mengancam setiap saat. Potensi kabut juga tinggi sehingga akan menyulitkan pengguna kendaraan untuk melihat jalanan dengan kondisi jarak pandang yang cenderung pendek. Terkadang jarak pandang karena kabut hanya tersisa satu hingga lima meter saja.

“Kondisi jalan raya saja sangat mengkuatirkan jika kabut muncul dan dingin, apalagi jika di kaki atau di atas gunung Bawakaraeng. Di saat cuaca begini, kadang suhu dingin di gunung Bawakaraeng tinggi. Kadang suhu di gunung mencapai di bawah kisaran 16-17°C (derajat celcius) atau dibawahnya. Makanya kami bersepakat menutup sementara jalur pendakian ke gunung Bawakaraeng. Sejumlah jalur pendakian kita tutup seperti jalur Lingkungan Panaikang yang menuju Ramma dan Danau Slank. Akses hanya ada di Bukit Jobar dan Lembanna. Itupun dilarang sementara waktu karena kondisi cuaca ekstrem dk gunung tidak menentu,” kata Lurah Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, saat dikonfirmasi tentang kondisi terkini di area gunung Bawakaraeng, Senin (23/12) malam.

Hal senada dikatakan Kapolsek Tinggimoncong Iptu Anwar Mansyur dihubungi Senin malam. Dikatakan Kapolsek, untuk sementara para pendaki dilarang melakukan pendakian.

“Gunung Bawakaraeng kita tutup sementara untuk mencegah adanya peristiwa di gunung seperti tersesat, hermia dan lainnya yang berpotensi bahaya bagi pendaki,” kata Kapolsek.

Saat ini kata Kapolsek Iptu Anwar Mansyur, Tripika Tinggimoncong aktif melakukan posko siaga bersama yang terpusat di kantor Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong.

“Iya kami merutinkan Posko Siaga Bersama di kantor Camat Tinggimoncong.Kami semua sigap di Posko Siaga Bencana setiap hari dan malam. Ini dilakukan untuk menghadapi curah hujan yang tinggi dan bencana tanah longsor. Selain itu posko siaga ini juga sekaligus menyambut hari natal dan tahun baru. Pada posko siaga ini semua unsur ada yakni aparat pemerintahan,TNI Polri, PMI, ormas dan masyarakat,” kata Kapolsek.

Terkait kondisi cuaca ekstrem, tambah Kapolsek, maka Tripika Tinggimoncong juga mengeluarkan imbauan kepada para pengunjung kota wisata Malino agar tidak mengunjungi obyek wisata air terjun dulu.

“Sebab dikuatirkan aliran air terjun kadang pasang, volume air buangan dari atas tebing kadang besar sehingga cukup membahayakan pengunjung. Maka sebaiknya hindari dulu mengunjungi wisata air terjun seperti air terjun Takapala, air terjun Ketemu Jodoh dan air terjun lainnya demi keselamatan pengunjung,” tambah Kapolsek.-