GOWA, UJUNGJARI.COM — Intensitas hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kabupaten Gowa dan secara merata beberapa hari ini, membuat debit air Waduk Bilibili bertambah.
Sesuai kondisi terpantau di waduk dan berdasarkan data elevasi otomatis melalui Station Rainfall and Water Level Data, tercatat titik debit air per hari Minggu (22/12) pada pukul 16.00 Wita elevasi air Waduk Bilibili mencapai 96.91 mdpl dengan volume 204.723 juta m3. Sementara elevasi normal berada pada 99.50 mdpl, elevasi waspada pada angka 101.70 mdpl, elevasi siaga 102.60 mdpl dan elevasi awas pada angka 103.30 mdpl dan elevasi puncak bendungan pada 106.00 mdpl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menunjuk pada elevasi air waduk yang saat ini pada angka 96.91 mdpl maka air waduk mesti dibuang sedikit demi sedikit.
Seperti dikatakan Kepala Satuan Operasi Dam Bilibili BBWSPJ, Jusman ST yang dikonfirmasi melalui Satuan Siaga Bencana Polres Gowa, Minggu (22/12) pada pukul 14.39 Wita, dengan ketinggian elevasi tersebut, maka pintu waduk atau Spillway harus dibuka.
Spillway adalah bangunan pelimpah atau saluran keluar yang berfungsi untuk membuang kelebihan air dari waduk dengan aman dan terkendali.
Dikatakan Jusman bahwa buka tutup pintu air merupakan hal yang rutin dilakukan dengan mengikuti atau berdasar dari prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh pihak BMKG.
“Pintu air atau pintu spillway Dam Bilibili saat ini telah dibuka dengan ketinggian 4,5 meter. Pembukaan pintu air tersebut dilakukan untuk mengurangi debit air yang saat ini berada di Dam Bilibili. Tujuannya adalah mengurangi debit air waduk. Ini sebagai bentuk persiapan menghadapi debit air yang akan meningkat di puncak musim hujan antara bulan Januari hingga Februari 2025. Itu berdasarkan prediksi BMKG. Dan saat ini perlu kami kabarkan bahwa elevasi debit air di Dam Bilibili masih dalam level normal dan situasi saat ini di area Dam relatif aman dan terpantau, ” kata Jusman.
Karena pihak Waduk Bilibili melakukan pembukaan pintu spillway waduk maka masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar DAS (daerah aliran sungai) Jeneberang sebagai muara pembuangan air waduk.
Camat Bontomarannu Muh Syafaat Surya Atmaja yang dihubungi BKM juga mengimbau masyarakat yang bermukim tak jauh dari DAS Jeneberang yang melintas di wilayah Bontomarannu dari arah Bilibili untuk berhati-hati beraktivitas di DAS selama pintu waduk dibuka.
“Iya selama pintu air waduk dibuka untuk membuang air, maka masyarakat yang ada di hulu dan hilir DAS Jeneberang dilarang keras melakukan aktivitas baik memancing ikan, menjala ikan apalagi mau menyeberang sungai. Jangan dulu. Itu bahaya sebab arus air akan deras dan volume air sungai pasti naik (pasang). Demi keselamatan masyarakat sebaiknya mematuhi larangan itu, ” kata Camat Bontomarannu. –