MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Dewan Rakyat Antikorupsi (Derak) Sulawesi Selatan mendukung upaya Polda Sulsel yang terus membongkar praktik uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Derak meminta Polda terus memburu otak pembuatan uang palsu yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Ketua Derak Sulsel, Mochtar Djuma mengatakan kasus uang palsu di UIN Makassar menyita perhatian publik di Indonesia. Oleh karenanya Polda Sulsel diminta mengusut hingga tuntas pelaku dan otak dan tindak pidana ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Siapapun yang terlibat harus diusut tuntas. Termasuk beberapa nama pengusaha yang kini masuk daftar DPO,” kata Mochtar Djuma di Makassar, Minggu (22/12).
Sebelumnya Polda Sulsel bersama Polres Gowa sudah menetapkan 17 tersangka yang diduga terlibat dalam memproduksi dan mengedarkan uang palsu. Satu dari 17 tersangka itu adalah Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin. Para tersangka kini sudah mendekam di ruang tahahan Polres Gowa.
Selain pejabat UIN, juga ada staf UIN yang ditahan. Tersangka lainnya adalah dua orang karyawan bank milik pemerintah, ASN di Makassar, dan beberapa tersangka lainnya.
Mochtar Djuma menambahkan perbuatan pada tersangka sangat merugikan masyarakat terutama warga Makassar dan sekitarnya. Apalagi menurut catatan polisi, sebagian besar uang palsu yang diproduksi itu sudah beredar di masyarakat.
“Ini sangat meresahkan warga. Kami mendukung terus upaya polisi dalam mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya,” tambah mahasiswa program doktoral hukum Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar ini. (pap)