MERAUKE, UJUNGJARI.COM– Karantina Papua Selatan melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Mopah memberikan sosialisasi kewaspadaan penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) kepada pemangku kepentingan di Bandara Mopah.

Selain kepada penumpang dan porter yang bertugas di Bandara, Karantina juga berikan pamflet ke agen jasa pengiriman yang biasa melalulintaskan barang dan media pembawa ke beberapa daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karantina turut menjelaskan Surat Edaran (SE) Deputi Bidang Karantina Hewan Badan Karantina Indoneska terkait dengan pelarangan lalulintas daging babi, sei babi, sosis babi, dan produk olahan babi lainnya ke Nabire, Papua Tengah.

“Sosialisasi ini agar masyarakat semakin waspada terhadap penyakit demam babi Afrika. Walaupun sifat penyakit tidak zoonosis, namun tingkat kematian pada ternak babi mencapai 100%. Kerugiannya sangat tinggi, untuk itu mari sama-sama jaga Papua Selatan agar tetap aman” ungkap Cahyono dalam penyampaiannya.

Bandar Udara Mopah menjadi target awal sosialisasi dikarenakan lalulintas orang dan barang dari dalam dan keluar Merauke tergolong tinggi, Karantina ingin gerak cepat dalam memberikan informasi guna mencegah masuk wabah ini ke Merauke, Papua Selatan.

Selain itu, Karantina lakukan pemasangan x-banner di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota. Ini menjadi penting karena PLBN merupakan lalulintas orang Papua Nugini dan Indonesia yang beraktivitas di pintu gerbang Indonesia tersebut.