GALESONG,UJUNGJARI.COM–Coto Makassar merupakan kuliner khas masyarakat Sulawesi Selatan. Tidak hanya penduduk lokal, wisatawan yang berkunjung ke Sulsel juga doyan mencicipi makanan berkuah ini.
Coto makassar atau Pallu coto mangkasarak adalah hidangan tradisional Suku Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging atau jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris, lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.
Lalu dari mana asal-usul coto Makassar? Ternyata makanan khas ini bukan berasal dari Kota Makassar melainkan berasal dari Kabupaten Takalar.
Asal-usul coto ini dijelaskan Sekretaris Kabupaten Takalar, Dr Muhammad Hasbi saat membuka rapat kerja Berita Kota Makassar di Saung Beba, Galesong, Jumat (6/12) malam.
Hasbi mengatakan coto merupakan makanan khas yang pertama kali dibuat dan diproduksi di Takalar. Menurut dia dalam lontara memang disebut coto merupakan masakan khas di masa kerajaan Gowa. Dan Takalar merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Gowa.
Di Takalar, kata dia, ada dua desa yang dikenal sebagai produsen coto. Kedua desa itu adalah Desa Tonasa dan Desa Paddinging di Kecamatan Sanrobone. Warga di desa ini ketika merantau profesinya hanya menjual coto.
“Salah satu brand coto Makassar bikinan putra Takalar adalah Paraikatte. Warung coto yang bernama Paraikatte di Makassar dan kota lainnya di Indonesia hampir pasti dikelola orang Takalar,” katanya. (pap)