MAKASSAR, UJUNGJARI--Seleb-Brain Rocky Gerung muncul di Makassar. Ia terlihat bersama Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati di Hotel Rindra, Selasa (12/11). Pelopor gerakan Akal Sehat ini, rupanya sedang terpikat melihat paslon yang disingkat SEHATI ini berbicara tentang apa saja.
Katanya, ia datang ke Makassar untuk melihat perkembangan dua murid “padepokan” Tumbuh Institute ini memainkan ide dan gagasannya di ruang publik. Tumbuh Institute adalah wadah pemikir yang fokus pada isu keadilan sosial, etika lingkungan dan keamanan global. Wadah ini diampuh langsung oleh Rocky Gerung.
Rabu, 13 Nopember 2024, empat Paslon Pilkada Makassar akan berlaga kembali di medan Debat Pilkada yang diselenggarakan oleh KPU Kota Makassar. Debat kali adalah putaran kedua atau terakhir. Publik memberi perhatian tinggi terhadap acara ini karena dinilai sebagai kesempatan terakhir sebelum menentukan pilihan.
“Bang Rocky hadir ini di sini untuk melihat langsung “muridnya” di Tumbuh Institute ini berbincang mengutarakan ide dan gagasan di depan umum. Ini adalah dukungan secara tidak langsung kepada Paslon SETO-Rezki sebelum debat besok,” kata Moses, sapaan akrab Mustagfir Sabri selaku juru bicara Tim SEHATI.
Kata Moses, Rocky turut memberikan motivasi dan suasana riang-gembira kepada pasangan Seto-Rezki sebelum menjalani debat pamungkas besok di Hotel Sherton By Fourpoint Makassar.
Dalam pandangan Rocky, Seto-Rezki memiliki potensi besar untuk menguasai panggung debat, terutama dengan pendekatan dialektika berbasis data yang mengedepankan substansi dan bukan sekadar retorika.
Hal itu juga membuktikan sosok Andi Seto yang pernah menjabat Bupati Sinjai, serta Rezki sebagai Anggota DPRD Sulsel membidangi masalah penganggaran dan perempuan, bisa menguasai panggung debat besok.
“Ajang debat adalah momentum berdialektika, perlu menonjolkan gagasan yang berbobot, berbasis data. Masyarakat perlu diyakinkan melalui bukti nyata serta visi yang jelas untuk kemajuan Makassar,” ujar Rocky Gerung.
Juru bicara tim Seto-Rezki, Mustagfir Sabri menekankan pentingnya menjadikan debat kedua ini sebagai ajang adu gagasan yang konkret bagi pasangan calon.
Menurut Moses-sapaan akrabnya, pihaknya tak ada persiapan khusus secara teknis debat. Ia hanya berharap jagoannya bisa tampil memukau dengan pemahaman mendalam atas tema debat yang diusung.
Apalagi, lanjut Moses, tambahan dukungan dari sosok berpengaruh seperti Rocky, pasangan Seto-Rezki diproyeksikan mampu tampil lebih kuat dan menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang layak untuk membawa Kota Makassar ke arah yang lebih baik.
“Ajang debat nanti ini kan bagaimana menghadirkan gagasan yang nyata dan terukur. Kami ingin masyarakat Makassar yakin bahwa Seto-Rezki mampu menghadirkan perubahan,” ujar Moses.
Dalam pertemuan tersebut di salah satu Hotel di Makassar, baik Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi terlihat memperdalam visi misinya menjelang debat kedua Pilwalkot Makassar.
Dengan fokus pada pemahaman mendalam dan penguatan visi misi, Seto-Rezki siap menghadirkan solusi nyata dan gagasan konkret terkait berbagai tema strategis yang menjadi isu krusial bagi Kota Makassar.
Salah satunya, bagaimana memajukan Daerah dan Potensi Kota Makassar. Seto-Rezki akan memaparkan strategi untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki Kota Makassar, mulai dari sektor ekonomi hingga pariwisata.
Dalam debat nanti, mereka akan menggarisbawahi pentingnya pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja baru.
Begitu juga soal penyelesaian persoalan daerah. Isu-isu seperti banjir, pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, dan kemacetan menjadi sorotan utama.
Bagi Moses, Seto-Rezki berkomitmen menghadirkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Penanganan banjir yang berbasis ekologi, pengembangan sistem transportasi terpadu, serta pengelolaan sampah yang efektif adalah beberapa dari rencana yang akan diungkapkan.
“Kami juga membahas soal keselarasan dalam pembangunan Daerah dan Nasional. Ini paling penting karena keselarasan antara pembangunan di tingkat kota, kabupaten, provinsi, hingga nasional,” pungkasnya. (*)