Oleh: Zainal A. Paliwang
KALIMANTAN Utara merupakan salah satu provinsi termuda di Indonesia, telah mencatatkan kemajuan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berbagai pembangunan infrastruktur telah dilakukan untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dan 3T, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akses jalan yang semakin baik memudahkan mobilitas penduduk dan distribusi barang, sementara pembangunan pelabuhan dan bandara telah memperkuat konektivitas Kalimantan Utara dengan dunia luar. Investasi di berbagai sektor juga mengalami peningkatan, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, perjalanan kita belum usai. Tantangan ke depan masih ada. Untuk mewujudkan visi Kalimantan Utara sebagai beranda depan NKRI yang maju, makmur, dan berkelanjutan, diperlukan strategi pembangunan ekonomi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi dan infrastruktur harus dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan aspek kesejahteraan
sosial dan kelestarian fungsi lingkungan.
Dalam konteks inilah, pembangunan ekonomi dan infrastruktur menjadi fondasi utama dalam transformasi Kalimantan Utara. Di satu sisi, infrastruktur yang memadai akan mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja. Di sisi lain, pembangunan ekonomi harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan.
Kalimantan Utara, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi gerbang ekonomi dan pusat pertumbuhan di kawasan utara Nusantara. Mewujudkan visi Kalimantan Utara sebagai beranda depan NKRI yang maju, makmur, dan berkelanjutan menuntut strategi pembangunan ekonomi yang terarah, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Pembangunan ekonomi dan infrastruktur menjadi fondasi utama dalam transformasi ini.
Dalam membangun ekonomi dan infrastruktur Kalimantan Utara, kami memegang teguh limaprinsip dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Pertama, Berkelanjutan. Pembangunan harus mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian fungsi lingkungan.
Kedua, Inklusif. Pembangunan harus mampu memberi kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dan merasakan manfaat dari pembangunan.
Ketiga, Berbasis Kerakyatan. Pembangunan harus mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
Keempat, Inovatif. Pembangunan harus mampu menerapkan teknologi dan inovasi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan.
Dan kelima, Transparan dan Akuntabel. Pembangunan harus mampu menjamin keterbukaan dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pembangunan.
Untuk mewujudkan visi Kalimantan Utara, ada lima program unggulan untuk pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang kami lanjutkan dan tingkatkan bilamana mendapat perpanjangan amanah dari masyarakat.
Pertama, melanjutkan Pengembangan Infrastruktur Konektivitas melalui:
(i) percepatan pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kalimantan Utara dan dengan wilayah lain di Indonesia; dan
(ii) peningkatan akses internet dan telekomunikasi di seluruh wilayah Kalimantan Utara.
Kedua, Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam melalui: (i) hilirisasi industri berbasis sumber daya alam unggulan Kalimantan Utara, seperti pertambangan, perkebunan, dan perikanan; dan (ii) penciptaan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor di sektor hilirisasi industri.
Ketiga, Pengembangan Ekonomi Digital melalui: (i) pembangunan infrastruktur digital yang andal dan merata; (ii) pemberdayaan UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran dan penjualan produk; dan (iii) peningkatan literasi digital masyarakat Kalimantan Utara.
Keempat, Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan melalui: (i) pengembangan destinasi wisata alam dan budaya yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan (ii) peningkatan promosi pariwisata Kalimantan Utara di tingkat nasional dan internasional.
Kelima, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui: (i) peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Utara; dan (ii) pengembangan program pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pada sektor pertanian di Kalimantan Utara, kami akan memberi perhatian khusus untuk mengatasi masalah: (i) keterbatasan infrastruktur berupa jalan dan irigasi yang kurang memadai sehingga dapat menghambat distribusi dan produktivitas; (ii) ketergantungan terhadap pupuk kimia yang berdampak pada kesehatan tanah dan lingkungan; (iii) rendahnya nilai jual produk akibat kurangnya pengolahan dan diversifikasi produk pertanian; dan (iv) Alih fungsi lahan yang menyebabkan lahan pertanian berkurang akibat konversi menjadi perkebunan dan permukiman.
Masalah tersebut akan diatasi melalui pengembangan empat program unggulan pertanian berupa:
(i) Program Kaltara Tani Terhubung melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi di sentra produksi pertanian untuk memperlancar distribusi hasil pertanian, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi biaya produksi;
(ii) Program Kaltara Tani Organik dengan mendorong pertanian organik melalui penyediaan pupuk organik, pelatihan, dan sertifikasi organik untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian Kaltara, menjaga kesehatan masyarakat, dan melestarikan fungsi lingkungan;
(iii) Program Kaltara Agroindustri melalui pengembangan industri pengolahan hasil pertanian (misalnya, pengolahan buah-buahan menjadi selai) untuk meningkatkan nilai jual produk untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah; dan
(iv) Program Lahan Pertanian Terlindungi melalui penetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dengan menyosialisasikan secara terstruktur dan masif regulasi yang mengatur tentang pengendalian alihfungsi lahan pangan berkelanjutan memberikan dengan pemberian insentif kepada petani yang mempertahankan lahan pertaniannya untuk menjaga luas lahan pertanian, menjamin ketersediaan pangan, dan mencegah alihfungsi lahan.
Pada subsektor perikanan tangkap di Kalimantan Utara kami akan memberikan perhatian khusus untuk mengatasi masalah:
(i) Penangkapan ikan berlebih (overfishing) yang mengancam kelestarian sumber daya ikan; (2) Penggunaan alat tangkap yang merusak ekosistem laut dan mengancam populasi ikan; (3) Rendahnya kesejahteraan nelayan akibat pendapatan nelayan masih relatif rendah dan fluktuatif.
Masalah tersebut akan diatasi melalui pengembangan dua program unggulan perikanan tangkap berupa:
(i) Program Nelayan Kaltara Lestari melalui penetapan kuota penangkapan ikan dan zona penangkapan ikan untuk mencegah overfishing, melarang penggunaan alat tangkap yang merusak (misalnya, bom ikan), dan meningkatkan pengawasan di laut untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan, melindungi ekosistem laut, dan menjamin keberlanjutan sumber penghidupan nelayan;
(ii) Program Nelayan Kaltara Sejahtera melalui peningkatan akses nelayan terhadap permodalan, asuransi, dan pelatihan keterampilan (misalnya, pelatihan perbaikan mesin kapal, dan pelatihan pengolahan hasil perikanan) untuk meningkatkan pendapatan nelayan, mengurangi risiko dalam melaut, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Pada subsektor budidaya tambak di Kalimantan Utara kami akan memberi perhatian khusus untuk mengatasi masalah: (i) Degradasi lingkungan tambak yang disebabkan oleh pencemaran air dan tanah akibat limbah tambak; (ii) Serangan penyakit yang menyebabkan gagal panen dan kerugian petambak; dan (iii) Konflik lahan akibat persaingan penggunaan lahan antara tambak dengan keperluan lain (misalnya, permukiman, pariwisata).
Masalah tersebut akan diatasi melalui pengembangan tiga program unggulan budidaya tambak berupa:
(i) Program Tambak Kaltara Bersih melalui penerapan sistem budidaya tambak ramah lingkungan (misalnya, sistem bioflok, penggunaan probiotik) dan membangun instalasi pengolahan limbah terpadu untuk mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kualitas air dan tanah, dan menjaga kesehatan masyarakat;
(ii) Program Tambak Kaltara Sehat untuk meningkatkan akses petambak terhadap bibit unggul yang resisten terhadap penyakit, penyediaan obat-obatan dan vaksin ikan, serta pendampingan dari tenaga ahli untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada ikan dan udang, mengurangi risiko gagal panen, dan meningkatkan produktivitas tambak; dan
(iii) Program Zonasi Wilayah Pesisir melalui penetapan zonasi wilayah pesisir yang jelas untuk mencegah konflik lahan dan menjamin keberlanjutan budidaya tambak untuk menciptakan tata ruang wilayah pesisir yang teratur,
mengurangi konflik kepentingan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada subsektor peternakan di Kalimantan Utara kami akan memberi perhatian khusus untuk mengatasi masalah: (i) Rendahnya produktivitas ternak yang disebabkan oleh kualitas bibit dan pakan ternak yang masih rendah; (ii) Keterbatasan akses pasar yang disebabkan oleh peternak kesulitan menjual hasil ternak dengan harga yang layak; (iii) Penyakit ternak yang menyebabkan kematian ternak dan kerugian peternak.
Masalah tersebut akan diatasi melalui pengembangan tiga program unggulan budidaya tambak berupa:
(i) Program Kaltara Ternak Unggul melalui penyediaan bibit ternak unggul dan pakan ternak berkualitas, serta meningkatkan akses peternak terhadap teknologi peternakan modern untuk meningkatkan produktivitas ternak, meningkatkan kualitas daging dan susu, dan meningkatkan pendapatan peternak;
(ii) Program Kaltara Ternak Sehat melalui peningkatan pelayanan kesehatan hewan, menyediakan vaksin dan obat-obatan ternak, serta meningkatkan kesadaran peternak tentang pentingnya biosekuriti untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ternak, mengurangi kematian ternak, dan melindungi kesehatan masyarakat; dan
(iii) Program Pasar Ternak Online melalui pengembangan platform pasar ternak online untuk memudahkan peternak menjual hasil ternak dan meningkatkan akses pasar untuk memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan daya saing peternak, dan mendapatkan harga jual yang lebih baik.
Untuk mendukung semua program unggulan tersebut kami akan: (1) menguatkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur; (2) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan; (3) pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur; dan (4) pengembangan sistem pembiayaan yang inovatif untuk mendukung
pembangunan infrastruktur.
Pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang berkelanjutan merupakan fondasi utama dalam mewujudkan visi Kalimantan Utara sebagai beranda depan NKRI yang maju, makmur, dan berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang tepat, dan menjalankan program unggulan yang terarah, kami optimis Kalimantan Utara dapat mencapai transformasi yang diharapkan.
Pembangunan ekonomi dan infrastruktur di Kalimantan Utara adalah langkah krusial untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan, kesejahteraan sosial, dan kelestarian fungsi lingkungan. Ini merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat.
Mari, kita seluruh masyarakat Kalimantan Utara, bersama-sama wujudkan visi Kalimantan Utara sebagai beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju, makmur, dan berkelanjutan.
Dukunglah program-program pembangunan, berikan kontribusi positif sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing, dan jaga kelestarian fungsi sumberdaya alam Kalimantan Utara. Dengan semangat persatuan dan kerja keras, kita pasti bisa membangun Kalimantan Utara yang lebih baik, untuk kita, dan untuk generasi mendatang. (*)