GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 383 orang perwakilan masyarakat se Kabupaten Gowa didampingi 90 anggota PPK se Gowa mengikuti simulasi pelaksanaan pemungutan suara yang digelar KPU Gowa di pelataran kantor KPU Gowa di Jl Andi Mallombasang, Sungguminasa, Sabtu (9/11) pagi.
Dalam simulasi yang dipandu Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Gowa ini, para peserta simulasi melakukan proses pemungutan suara mulai awal registrasi pemilih, pemungutan suara, hingga perhitungan suara dan penggunaan aplikasi Sirekap atau sistem informasi rekapitulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kordiv Teknik Penyelenggaraan KPU Gowa Nursalam Samad ditemui disela simulasi mengatakan simulasi ini dilakukan agar para penyelenggara di bawah paham betul tugas dan fungsinya dalam proses pemungutan suara pada Pilkada Gowa yang akan dihelat pada 27 November 2024 nanti.
“Hari ini kita simulasikan tata cara pemungutan suara mulai dari registrasi pemilih hingga pemungutan, penghitungan dan penggunaan Sirekap. Jadi kita simulasikan tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui alur pemungutan suata di TPS sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada. Selain itu agar teman-teman PPK dan para KPPS tahu kewajibannya di TPS, ” kata Nursalam.
Simulasi ini juga dihadiri Kabag Ops Polres Gowa AKP Darwis, Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Gowa Juanto serta LO masing-masing paslon, OKP, Ormas, Lembaga Survei Jajak Pendapat, Lembaga Swadaya Masyarakat serta para ketua PPK se Kabupaten Gowa.
Nursalam mengatakan simulasi ini akan menjadi referensi bersama dengan tujuan memudahkan pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
“KPU melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang inklusif serta menerapkan prinsip terbuka kepada masyarakat agar dapat menyaksikan secara langsung dan aksesibel kepada pemilih disabilitas untuk dapat menggunakan hak pilihnya,” kata Nursalam.
Sementara itu Plh Ketua KPU Gowa Hasnawati H yang juga adalah Kordiv Program Data dan Informasi mengatakan beberapa hari ke depan ini KPU akan memberikan bimtek kepada para KPPS sebagai pelaksana di TPS.
Dikatakan Hasnawati, simulasi ini perlu dilakukan sebab denah waktu Pemilu dengan denah Pilkada ini ada perubahan.
“Sehingga kami lakukan simulasi agar pelaksanaan Pilkada nanti berjalan baik sesuai alurnya. Dari simulasi ini kita bisa hitung berapa jumlah waktu yang dibutuhkan dalam proses pemungutan suara hingga selesai serta cara cegah masalah-masalah yang kemungkinan bisa terjadi saat pemungutan suara berlangsung. Salah satu contohnya pada simulasi ini kita gunakan sebanyak 383 peserta pemilih. Dari sini kita bisa tahu seberapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pemungutan dan perhitungan dalam 1 TPS, ” jelas Hasnawati. –