GOWA, UJUNGJARI.COM — Entah karena congkak atau sombong karena kebal yang mengiringi aksinya melakukan Aru Tubarani di hajatan nikahan seorang warga di Dusun Palompong, Desa Pabbentengang, Kecamatan Bajeng pada Senin (4/11) sekira pukul 10.30 Wita, Randi (19) nyaris pindah alam alias meninggal.

Pasalnya Randi dengan aksi beraninya menusuk-nusukkan sebilah badik ke dadanya saat mengucapkan sumpah janji saat menyambut pasangan pengantin. Ucapan sumpah janji seorang ksatria untuk melindungi tamu kehormatan dari segala marabahaya selama berada di suatu tempat yang dikunjungi (adat Makassar).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun ternyata, badik yang dipakainya memakan dirinya sendiri. Randi waktu itu dengan sengaja menusukkan ujung badik yang runcing dan tajam ke dada sebelah kirinya. Namun tanpa disadari, badik itu menembus kulit dan tertusuk masuk hingga beberapa sentimeter. Beruntung aksi Aru yang dilakukan Randi segera dihentikan para warga yang menyaksikan aksinya tersebut.

Randi pun bersimbah darah dan langsung dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Beruntung setelah mendapatkan tindakan penyelamatan, Randi pun tertolong hingga akhirnya tak lama dirawat di rumah sakit. Randi sudah dipulangkan oleh pihak rumah sakit karena kondisinya telah membaik. Bahkan anggota Polsek Bajeng Bripka Masbar datang menjenguk untuk memastikan kondisi terkini Randi.

“Alhamdulillah pemuda itu sudah membaik, anggota sudah dari rumahnya menjenguk kondisinya, ” kata Kapolsek Bajeng AKP Masjaya yang dikonfirmasi BKM, Selasa (5/11) sore.

Dijelaskan Kapolsek Bajeng, kronologi kejadian bermula saat Senin sekira pukul 10.30 Wita itu, Randi menawarkan diri kepada tuan rumah pemilik pesta yakni Yusuf Daeng Ngerang untuk memperagakan tradisi Angngaru saat penyambutan pasangan pengantin.

Awalnya tuan rumah menolak, namun Randi tetap melakukan Aru. Namun, saat melakukan aksinya, badik yang digunakan Randi yang sengaja ditusukkan ke dadanya sendiri, mengakibatkan luka terbuka sekitar 2 Cm dengan kedalaman 0,5 Cm dan luka lainnya sebesar 4 Cm dengan kedalaman 2 Cm.

“Karena luka-luka itulah yang menyebabkan pendarahan aktif pada tubuh Randi. Randi langsung dievakuasi ke rumah sakit oleh personel Unit Reskrim Polsek Bajeng yang langsung datang bersama Bhabinkamtibmas Desa Pa’bentengang yakni Bripka Masbar untuk melakukan penanganan awal. Sebelum ke RS, korban dilarikan ke Puskesmas Pa’bentengang untuk mendapatkan perawatan medis. Tapi melihat kondisi luka yang cukup serius, pihak Puskesmas merujuk Randi ke RSU Syekh Yusuf Sungguminasa untuk perawatan lebih intensif, ” jelas AKP Masjaya.

Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, Randi kini diperbolehkan pulang dan melanjutkan pengobatan secara rawat jalan. Korban telah kembali ke rumahnya dan terlihat sudah bisa duduk serta berbincang bersama keluarga didampingi oleh Bripka Masbar, Bhabinkamtibmas Desa Pa’bentengang. –