GOWA, UJUNGJARI.COM — Familiar dan ramah. Begitulah sebutan yang tepat yang diberikan sejumlah kalangan kepada paslon Aurama’ (Amir Uskara-Irmawati Haeruddin).
Disebut familiar dan ramah karena meski berada di sekitaran pendukung paslon lain, Amir Uskara tetap ramah menyapa. Senyum khasnya terbentang. Begitupun pasangannya Irmawati Haeruddin.
Terbukti beberapa menit jedah debat pada segmen ketiga di debat terbuka kedua yang berlangsung di Ballroom Harper Makassar, Rabu (29/10) malam, Aura (Amir Uskara) langsung mendatangi kursi paslon Hati Damai (Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin). Sambil tersenyum, Aura menyapa kedua paslon yang selalu disebutnya sebagai adik sambil membahas sedikit beberapa subtema yang jadi bahan debat malam itu.
Bukan hanya kepada paslon rivalnya Aura menyapa, tapi sebelum debat sesi awal dilakukan, Aura juga mendatangi posisi berdiri beberapa media yang mengabadikan gambarnya sedang duduk di sofa peserta debat bersama paslon Hati Damai.
“Mauki fotoka’? Tunggu saya kesitu ka jauh dudui. Jadi saya yang datangiki’ nah supaya lebih dekat, supaya hasil fotoku lebih bagus nah, ” kata Aura sambil tertawa kepada awak media.
Begitu difoto, Aura juga lalu mengajak calon Wakil Bupati Irmawati untuk mendekat lalu keduanya berfoto dari kamera ponsel para media yang disapanya.
“Apa?! ..Mauki wawancaraika? Wawancara ma’ selagi debat belum dimulai, ” tantang Aura kepada media yang kemudian sama-sama tertawa.
Saat ditanya apa jurus Aura yang dikeluarkan pada debat kedua tersebut, Aura malah mengatakan dirinya sama sekali tidak belajar tentang bahasan dalam tema hingga subtema yang disiapkan oleh lima panelis debat kedua. Aura mengatakan dirinya bukan sombong tapi karena tema yang diberikan KPU untuk debat memang telah diberikan sebelumnya yakni ‘Meningkatkan Layanan Masyarakat Berbasis Kebutuhan Daerah’ dengan subtema adalah tentang pemerintahan, hukum dan pemberantasan korupsi, peningkatan layanan publik, kerukunan warga, pengelolaan APBD, infrastruktur dan tata kelola kota, pendidikan dan kebudayaan serta teknologi informasi dan digitalisasi.
Dikatakannya, tema yang diberikan KPU merupakan hal penting dipahami oleh calon pemimpin daerah. Tak heran, begitu sesi debat yang dikemas enam segmen mulai berjalan, Aura dengan lugas menjawab dan memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan kepadanya.
Terkait cara dan pola pikir yang dikemukakan Aura selama debat berlangsung, terlihat mantan Wakil Ketua MPR RI ini enteng menjawab. Cara mengeluarkan pendapat dengan menonjolkan buah pikiran yang rasional dan logis membuat sejumlah kalangan menilai Aura bukanlah kaleng-kaleng.
Seperti dikatakan salah seorang driver ojol car bernama Supriadi H. Menurut Supriadi yang merupakan warga Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa bahwa dirinya sudah lama mengenal pribadi seorang Amir Uskara dan diakuinya bukan kaleng-kaleng.
“Terlepas saya pernah bekerja pada beliau, beliau memang sosok yang sangat baik. Sekarang saya sudah lama tidak bekerja pada beliau tapi kebaikan pak Aura itu tetap saya yakini tidak akan mudah berubah. Saya bahkan semakin salut dan merasa yakin pak Aura akan terpilih jadi Bupati Gowa karena apa yang akan dilakukannya yakni akan memberikan atau membuka lapangan pekerjaan bagi para ‘Ogah’ yang menjamur di jalanan raya bagi saya adalah sangat bagus sekali. Setidaknya mindset berpikir para ‘Ogah’ akan berubah. Insha Allah, ” kata Supriadi.
Sementara Aura dimata Dr Baharuddin Tahir yang merupakan salah seorang akademisi (dosen Institut Ilmu Pemerintahan) Jakarta menilai jika mengulas debat paslon yang menyoal UMKM, apa yang dijelaskan Aura dalam debat malam itu bahwa UMKM akan dikembangkan dan diberi pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha, adalah sangat baik. Apalagi kata Dr Baharuddin Tahir, paslon Aurama’ menggagas layanan internet hingga ke pelosok desa agar masyarakat desa kelurahan atu di wilayah terpencil mampu melek digitalisasi akan membuat para UMKM akan lebih berkembang lagi.
Setidaknya kata dia, para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan terkait marketing, permodalan, kemasan, kualitas produksi dan melek digitalisasi tentu akan mendorong UMKM di desa kelurahan di Gowa akan berkembang jauh lebih baik.
“Apa yang menjadi harapan paslon Aurama’
terkait UMKM ini sangat bagus. Dan saya punya masukan, selain para UMKM dikuatkan dari segi bantuan permodalan juga pada peningkatan skill dan pendampingan, serta bantuan promosi misalnya. Saya juga saran UMKM diikutkan pada setiap event seperti Online Expo baik yang dilaksanakan oleh institusi lokal, nasional maupun internasional. Dengan begitu para UMKM akan mampu mengukur kemampuannya dalam mengembangkan usahanya sendiri sambil didampingi oleh pemerintah, ” kata Dr Baharuddin Tahir. –