MAKASSAR–Pinjaman dalam jaringan (daring) menjadi alternatif memperoleh dana cepat dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Berbeda dengan peminjaman uang di perbankan atau lembaga ekonomi lainnya, permohonan pinjaman daring jauh lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu bertele-tele.

Nurmi (40 tahun), salah seorang ibu rumah tangga di Makassar mengaku sangat terbantu dengan layanan pinjaman daring. Berkat pertolongan pinjaman daring, ia bisa memenuhi kebutuhan dan keperluan sekolah tiga anaknya; Icha, Izzul, dan Rana. Icha pelajar SMA, Izzul di SMP, dan Rana di sekolah dasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Biaya hidup sehari-hari Nurmi sebetulnya sudah cukup dan terpenuhi dari penghasilan suaminya yang seorang karyawan swasta. Beban keuangan muncul di kala masuk tahun ajaran baru. Memenuhi kebutuhan dan perlengkapan anak-anak sekolah. Mulai dari tas baru, buku tulis dan buku pelajaran baru, hingga sejumlah aksesori dan perlengkapan sekolah lainnya.

“Saat tahun ajaran baru itu beban keuangan kami bertambah lima hingga sepuluh juta. Untung ada pinjaman daring yang bisa menjadi dewa penolong saat kantong kering di masa tahun ajaran baru,” kata Nurmi.

Nurmi menambahkan sebetulnya ia bisa saja berhutang pada tetangganya yang pengusaha. Atau pada adiknya yang pegawai negeri. Tapi Nurmi mengaku tidak ingin merepotkan orang lain. Apalagi dengan tetangga, ia khawatir jadi bahan gosip dan pergunjingan di kalangan ibu-ibu di kompleks perumahannya. Pilihan terbaik menurut dia adalah memanfaatkan jasa pinjaman daring.

Ibu tiga anak ini memilih Easycash dalam mencari pinjaman segar dan cepat. Selain karena terjamin dan mendapat pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Murni, proses pengajuan pinjaman di Easycash juga lebih mudah dan tidak berbelit-belit. Tidak seperti dengan perusahaan pinjaman daring lainnya.

“Cukup download aplikasi lalu ajukan pinjaman. Begitu permohonan disetujui, dana akan segera dikirimkan ke rekening bank yang terdaftar. Jadi prosesnya tidak lama,” katanya.

Pengalaman menggunakan jasa Easycash ini juga diceritakan Murni kepada beberapa sahabatnya. Sebagian dari sahabatnya pun sudah mencoba menggunakan jasa layanan pinjaman daring ini. Menurut Murni, bunga rendah menjadi salah satu daya tarik masyarakat memanfaatkan jasa layanan pinjaman daring Easycash.

“Terima kasih Easycash. Terima kasih pinjaman daring. Kamu menjadi dewa penolong di kala kantong kami kering,” katanya lagi.

Murni mengaku mengenal Easycash dari pemberitaan di media online. Sebelum mengetahui pinjaman daring, Murni selama ini banyak menggunakan jasa koperasi ketika membutuhkan dana dalam waktu cepat. Hanya saja bunga pinjaman di koperasi sangat tinggi dan memberatkan. Bahkan kadang-kadang tunggakan di koperasi berbunga lagi. Akhirnya Murni memutuskan meninggalkan koperasi dan beralih ke jasa pinjaman daring.

Tren Pengguna Pinjar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap terdapat 18,07 juta masyarakat menjadi peminjam aktif di latform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman daring (pinjar) pada Desember 2023. Jumlah peminjam aktif di platform pinjaman daring itu terungkap dalam laporan bertajuk Indonesia Financial Sector Development Kuartal IV/2023 yang dikutip dari OJK pada Selasa (19/3/2024).

Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa peminjam aktif pinjol mayoritas berasal dari pulau Jawa dengan persentase mencapai 73,34%. Sedangkan sisanya berada pada pulau luar Jawa atau sebanyak 26,66%. Artinya, terdapat 13,25 juta peminjam aktif pinjol berasal dari pulau Jawa dan sebanyak 4,82 juta peminjam aktif dari pulau luar Jawa.

Jika mengacu data Statistik P2P Lending periode Desember 2023, terlihat adanya tren penurunan sebesar 8,35% peminjam aktif dibandingkan posisi Desember 2022. Pada Desember 2022, OJK mencatat terdapat 19,72 juta orang merupakan peminjam aktif di pinjol. Jika dirinci, peminjam aktif di wilayah Jawa merosot 11,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya mencapai 14,95 juta orang pada Desember 2022.

Waspadai Pinjar Ilegal

Pinjaman daring (pinjar) seperti diungkapkan Murni memang kerap menjadi dewa penolong di saat kantong kering. Tetapi tidak semua jasa pinjol bisa menjadi penolong. Sebagian justru menjadi penodong. Oleh karenanya, masyarakat diminta lebih waspada dalam menentukan perusahaan pinjaman online.

Di Indonesia, OJK merupakan lembaga yang bertugas mengawasi industri jasa euangan. Lembaga pinjaman online yang aman digunakan harus terdaftar dan mengantongi izin dari OJK. Jika tidak terdaftar, maka bisa dipastikan bahwa itu merupakan pinjaman yang ilegal. 

Apa itu pinjol atau pinjar ilegal? Pinjaman online ilegal atau pinjaman daring ilegal adalah praktik pinjaman uang secara daring yang tidak terdaftar dan tidak memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Pinjol ilegal biasanya menawarkan pinjaman dengan bunga dan biaya yang tinggi, serta menerapkan penagihan yang tidak wajar.

Menggunakan jasa pinjol ilegal dapat mendatangkan berbagai risiko dan bahaya. Di antaranya bunga yang tidak masuk akal. Pinjaman online ilegal cenderung menawarkan suku bunga tinggi yang melebihi batas yang diizinkan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Adapun bunga yang diizinkan oleh AFPI persentasenya berkisar mulai dari 0,067% hingga maksimal 0,3% per hari tergantung dari jenis pinjaman, apakah untuk aktivitas produktif atau konsumtif.

Jika ada pinjol yang menawarkan suku bunga 0,88% per bulan, maka itu masih dalam taraf aman. Namun, jika hitungan bunganya per hari melebihi jumlah yang disebutkan, maka itu termasuk kategori pinjol ilegal.

Pinjol ilegal juga tidak segan-segan memberikan teror dengan menyebarkan fitnah hingga pelecehan seksual kepada nasabah yang tidak bisa membayar angsuran secara tepat waktu.

Salah satu ciri-ciri pinjol tidak resmi adalah biaya administrasi yang tidak jelas. Pinjol tidak resmi biasanya membebankan biaya administrasi yang melebihi batas biaya administrasi dari lembaga keuangan legal.

Pinjol ilegal juga biasanya menawarkan persyaratan yang mudah, sehingga siapa saja bisa mengajukan pinjaman. Tentunya ini akan membuat masyarakat mudah tergiur untuk mengajukan pinjaman meskipun tidak memiliki kemampuan untuk melunasinya.

Selain itu proses pinjamannya tidak transparan. Proses pinjaman melalui lembaga pinjol yang ilegal pada umumnya tidak transparan. Hal ini tentunya akan membuat Anda kesulitan untuk memahami ketentuan pinjaman, terutama terkait bunga dan biaya pinjaman. (fachruddin palapa)