TAKALAR,UJUNGJARI.COM–Pasangan calon bupati dan wakil bupati Takalar nomor urut 1, Firdaus Daeng Manye-Hengky Yasin mengaku prihatin dengan status Takalar sebagai kabupaten paling tidak informatif di Sulawesi Selatan lima tahun terakhir ini. Firdaus-Hengky mengatakan predikat ini menandakan ada yang tidak tidak beres dalam pengelolaan pemerintahan di Takalar.

Keprihatinan ini disampaikan calon wakil bupati Hengky Yasin saat menjawab pertanyaan panelis dalam debat publik Pilkada Takalar di Islamic Centre Takalar, Jumat (25/10) malam. Debat publik pilkada Takalar disiarkan langsung stasiun Inews TV Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Predikat Takalar sebagai kabupaten paling tidak informatif ini merupakan penilaian dari Komisi Informasi Sulawesi Selatan.

“Insya Allah jika kami diberi amanah memimpin Takalar, salah satu program priotitas dalam menata pemerintahan adalah membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sehingga semua informasi yang dibutuhkan masyarakat bisa ditangani dengan baik. Keterbukaan informasi itu penting dalam mewujudkan good goverment dan clean governance,” kata Hengky Yasin.

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor urut dua, Syamsari Kitta-Nojeng juga menyampaikan gagasannya untuk mewujudkan keterbukaan informasi di Takalar.

Debat kandidat malam tadi berlangsung aman dan tertib. Dua pasangan calon bupati dan calon wakil bupati memaparkan visi-misi dan programnya ke hadapan publik Takalar.

Ratusan pendukung masing-masing calon juga ikut hadir dalam debat kandidat ini. Polres Takalar menurunkan 355 personel untuk mengamankan jalannya debat kandidat. (*)