MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – berkomitmen untuk membantu pengembangan desa di Sulawesi Selatan.

Salah satu upaya yang akan dilakukan jika terpilih sebagai gubernur adalah melaksanakan program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk setiap desa di Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Insya Allah, kita akan berikan bantuan 200 juta per tahun untuk tiap desa. Ini tahap awal, dan tentu sangat memungkinkan akan meningkat sesuai kondisi keuangan daerah,” jelas Danny belum lama ini saat melakukan kampanye dialogis di Kabupaten Jeneponto.

Wali Kota Makassar dua periode itu mengatakan, dana sebesar 200 juta akan dialokasikan sebesar 50 juta untuk peningkatan kapasitas Kepala Desa dan Ketua Tim Penggerak PKK di tingkat desa.

“50 juta berikutnya untuk peningkatan kapasitas aparat desa, imam desa dan guru mengaji. Sementara 100 juta dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur desa,” ungkapnya.

Program tersebut disambut baik oleh Asosiasi Pemerintahan Desa Sulawesi Selatan (Apdesi Sulsel).

Ketua Apdesi Sulsel, Andi Sri Rahayu Usmi mengaku sangat mengapresiasi jika program tersebut bisa direalisasikan.

Menurutnya, program seperti itu sangat dinantikan oleh kepala desa dan perangkatnya, yaitu Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dan Perangkat Desa.

“Sangat bagus. Dan tentunya kami sangat bahagia dengan program tersebut. Ini sangat dinanti-nantikan oleh teman teman kepala desa di daerah bersama aparat desanya,” ujar Ketua Apdesi Sulsel itu, Jumat (25/10).

Dikatakannya, Program Bantuan Keuangan Khusus ini tentu sangat membantu masyarakat di pedesaan. Namun dia berharap program tersebut bukan sebatas janji. Jika pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) terpilih, program tersebut wajib direalisasikan.

“Karena apa? Pada kegiatan di rumah jabatan gubernur Sulawesi Selatan, Sabtu 5 Agustus 2023 lalu, kami teman-teman dari kepala desa yang jumlahnya 2.233 kepala desa yang hadir saat itu dijanjikan dana desa oleh Andalan senilai Rp 500 juta rupiah dan itu sudah terpublikasi. Hingga saat ini belum ada pencairan sama sekali,” ungkapnya,

“Tentu kami berharap ini bukan janji politik yang menjadi kebahagiaan semu,” tambah Andi Sri Rahayu. (rhm)