GOWA, UJUNGJARI.COM — Pelaku usaha kerap jatuh dan berat untuk bisa bangkit kembali membangun usahanya. Selain karena tidak paham dunia usaha, pelaku usaha juga tampil hanya musiman padahal pasar sangat menjanjikan usahanya berkembang.
Jika pelaku usaha betul-betul serius berusaha maka dia akan berupaya bangkit kembali untuk mempertahankan sumber penghasilan hidupnya. Hanya saja, sebagian besar pelaku usaha tak mau berpikir panjang sehingga akhirnya repot sendiri, usaha tidak berkembang sementara terjerat utang.
Inilah salah satu alasan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa menggelar pendampingan dan memberikan solusi agar pelaku usaha mau belajar untuk bangkit kembali.
Hal ini ditegaskan Kadis Koperasi dan UKM Gowa Mahmuddin saat membuka Bimtek Manajemen Pemasaran pada Kegiatan Produksi dan Pengolahan, Pemasaran, SDM serta Desain dan Teknologi bagi puluhan UMKM di Gowa sebagai pesertanya.
Kegiatan bimtek ini digelar di Lynt Hotel Makassar, pada Kamis (24/10) kemarin. Hadir sebagai pemateri pada kegiatan tersebut selain Kadis Koperasi dan UKM Gowa juga sejumlah magister penggiat dan motivator bidang marketing diantaranya Andi Darius, Syamsul Alam, Dr Agus Syam dan Ahmad Abrari selaku Direktur Bank Sulsel.
Dihadapan sedikitnya 35 UMKM di Gowa, Mahmuddin mengatakan salah satu solusi yang membantu para pelaku usaha untuk bisa berkembang adalah diadakannya Rumah Produktif dan Klinik UMKM (RPKU).
Rumah Produktif dan Klinik UMKM ini kata Mahmuddin menjadi pusat informasi, pusat konsultasi dan pelatihan, serta pemberdayaan UMKM. RPKU ini diadakan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kabupaten melalui Dinas Koperasi dan UKM Gowa untuk membantu para pelaku usaha atau UMKM untuk tetap eksis berusaha dan tentunya mampu mengembangkan usahanya ke depan.
“Jadi hari ini kita gelar kegiatan ini untuk memberikan pelatihan kepada para UMKM agar tahu dan paham apa yang mesti dilakukan untuk mengembangkan usahanya. Apalagi kegiatan ini kita lakukan karena UMKM itu kita akan integrasikan dengan keberadaan MPP (Mal Pelayanan Publik) dan PPP (Pos Pelayanan Publik). Kenapa kita integrasikan? Karena UMKM sebagai motor dan lokomotif kemajuan ekonomi tentu hal ini sejalan dengan kondisi riil di Kabupaten Gowa khususnya sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan. Nah keberadaan UMKM di MPP dan PPP tentu akan lebih mendekatkan UMKM dengan pasarnya (investor),” papar Mahmuddin memberikan salah satu contoh cara Pemkab membuka ruang pemasaran kepada UMKM.
Dijelaskannya, penyelenggaraan RPKU semoga mampu merangsang penguatan sumber daya UMKM untuk bisa naik kelas (go global dan go digital) dengan berbagai jenis layanan antara lain manajemen produksi dan teknologi tepat guna, kemasan, standarisasi produk, perizinan, akses permodalan perbankan dan manajemen keuangan serta akses pemasaran dan digitalisasi pemasaran.
“Dengan penyelenggaraan kegiatan ini saya berharap mampu memberdayakan UMKM melalui layanan informasi, konsultasi dan pelatihan. Dan yang terpenting bagi UMKM mampu mengelola manajemen pemasaran secara terarah dan akurat, ” kata Mahmuddin yang juga menyampaikan materinya ‘Manajemen Pemasaran bagi UMKM’.
Dijelaskannya, manajemen pemasaran adalah pendekatan strategis untuk merencanakan mengelola dan mengkoordinasikan semua aspek yang terkait dengan pemasaran produk atau layanan suatu perusahaan.
Dikatakannya, pelaku usaha harus memahami pasar dan menciptakan hubungan dengan pelanggan agar mencapai tujuan penjualan dan keuntungan.
“Untuk perencanaan strategis pemasaran UMKM itu isinya meliputi analisis pasar, penetapan tujuan penelitian konsumen dan strategi pemasaran. Jadi agar pemasaran bagus, UMKM harus bisa menganalisis pasar. Salah satu fungsi utama dalam bisnis adalah berperan dalam menarik pelanggan potensial, menjual produk dan pelayanan serta menjaga pelanggan tetap setia. Tanpa pemasaran yang efektif usaha mikro mungkin kesulitan untuk tumbuh dan bersaing di pasar, ” tambah Mahmuddin.-