Site icon Ujung Jari

Puluhan UMKM Ikuti Bimtek Manajemen Keuangan

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sedikitnya 50 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengikuti kegiatan bimbingan teknik manajemen keuangan pada kegiatan produksi dan pengolahan pemasaran sumber daya manusia serta desain dan teknologi yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa.

Kegiatan bimtek ini dihelat sehari, pada Rabu (23/10) pagi di Lynt Hotel, Makassar menghadirkan sejumlah pemateri antara lain Kadis Koperasi dan UKM Gowa Mahmuddin, Kepala Bappeda Gowa Sujjadan, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Gowa diwakili Sekban Mahmud, dari pihak Bank Sulsel, perwakilan Gojek yakni Muhammad Khoimeiny dan pelaku usaha sukses yakni
Andi Mattuju.

Dihadapan peserta bimtek, Kadis Koperasi dan UKM Gowa Mahmuddin mengharapkan agar kegiatan ini dapat menjadi pusat informasi konsultasi dan pelatihan pemberdayaan UMKM yang akan terintegrasi di MPP dan PPP.

“Kenapa? Karena UMKM sebagai motor dan lokomotif kemajuan ekonomi sangat sejalan dengan kondisi riil di Kabupaten Gowa. Selain itu, sektor UMKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan kerja serta mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap PDRB Kabupaten Gowa,” kata Mahmuddin saat membuka bimtek tersebut.

Dikatakannya, Dinas Koperasi dan UKM Gowa mencatat bahwa pada tahun 2024 memiliki 58.111 unit usaha UMKM yang terdiri dari usaha mikro 54.157 unit (93,23 persen), usaha kecil 3.459 unit (5,95 persen) dan usaha menengah sebanyak 495 unit (0,85 persen). Di Gowa usaha UMKM yang memiliki izin sebanyak 52.097 (89,65 persen) unit dan yang memiliki NIB sebanyak 23.920 (41,16 persen) unit.

“Tentunya hal ini menjadi pertanda baik dan dapat terus berkembang terutama dalam rangka menurunkan angka kemiskinan daerah secara tidak langsung melalui pemberdayaan masyarakat meskipun UMKM menjadi penyumbang yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masih menghadapi berbagai tantangan diantaranya kurangnya akses pasar, kurangnya SDM yang terampil, kurangnya penggunaan teknologi maju dan juga keterbatasan akses pelayanan keuangan, ” jelas Mahmuddin.

Karena itu, pemerintah menjaga peran dan momentum pertumbuhan UMKM melalui pengembangan infrastruktur termasuk infrastruktur konektivitas digital program pembiayaan dan hibah peralatan dan terus mendorong digitalisasi UMKM serta meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Berbicara dukungan pemerintah, tentu tidak akan cukup untuk mendukung dan memberdayakan UMKM. Maka kita perlu menyusun strategi dan peningkatan sinergi dan berkoordinasi dengan sektor publik akademisi dan sektor swasta, ” tambah Kadis Koperasi UKM Gowa.

Dikatakan Mahmuddin lagi, penyelenggaraan pelatihan rumah produktif dan klinik UMKM semoga mampu merangsang penguatan sumber daya UMKM untuk bisa naik kelas (go global dan go digital) dengan berbagai jenis layanan antara lain manajemen produksi dan teknologi tepat guna, kemasan atau packaging, standarisasi produk dan perizinan atau label, akses pemodalan perbankan dan manajemen keuangan serta akses pemasaran dan digitalisasi pemasaran.

“Dengan penyelenggaraan kegiatan ini saya berharap mampu memberdayakan UMKM melalui layanan informasi konsultasi dan pelatihan serta yang terpenting bagi UMKM mampu mengelola manajemen keuangan secara terarah dan akurat, ” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Gowa Sujjadan mengarahkan bagaimana seorang pelaku usaha mampu mempertahankan usahanya. Salah satu cara mempertahankan usaha adalah manajemen dan perencanaan yang baik.

“Manajemen yang baik antara lain terhadap pengelolaan keuangan usaha, dan semua itu lahir dari perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik akan menopang usaha menjadi kuat. Komitmen dan konsisten harus juga dimiliki. Komitmen pada usahanya dan konsisten pada produknya utamanya kualitas produknya,” kata Sujjadan. –

Exit mobile version