MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Untuk pertama kalinya SD Inpres Kelapa Tiga 1 berhasil masuk 10 besar lomba Innovative Mayor Awards (IMA) 2024 Tingkat Kota Makassar. Kepastian sekolah yang berada di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini itu masuk top ten, lewat inovasi MALEBI, saat Technical Meeting di Ruang Rapat BRIDA Kota Makassar, Mall GTC Jalan Tanjung Bunga, Senin, 21 Oktober 2024.

“Alhamdulillah, program inovasi MALEBI sekolah kita masuk 10 Besar Lomba IMA 2024,” kata Hj Nahidha Mallapiang, S.Pd, M.Pd, Kepala UPT SPF SD Inpres Kelapa Tiga 1 melalui pesan WhatsApp kepada mitranya Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai pegiat Sekolah Ramah Anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

SD Inpres Kelapa Tiga 1 masuk 10 besar bersama SD Negeri Rappocini, SD Negeri Maricaya 2, SD Inpres Mannuruki 1 dan SD Negeri Nusa Harapan Permai. Sekolah lain yang berhasil masuk 10 besar, yakni SMP Negeri 15 dan SMP Negeri 26 Makassar. Masih ada peserta lain dari OPD yang bakal bersaing dalam 10 besar ini, masing-masing Disdukcapil Kota Makassar, RSUD Daya, dan Puskesmas Pampang.

Lomba IMA 2024 ini merupakan kalender tahunan yang diselenggarakan oleh Balitbangda Kota Makassar. Hadir dalam technical meeting berdasarkan undangan, ada Kepala Balitbangda Kota Makassar, kepala bidang dan staf Balitbangda, fasilitator, dan para inovator yang lolos 10 besar lomba IMA tahun ini.

Nahidha menjelaskan, ide inovasi MALEBI terinspirasi dari program kebersihan dan lingkungan yang dilakukan pemerintah Kota Makassar. Pemkot Makassar kerap menggunakan pendekatan budaya lokal, yang tampak pada istilah atau penamaan program yang dilakukan. Misalnya, program “MakassarTa’ Tidak Rantasa” (MTR) dan mobil “Tangkasaki” untuk kendaraan operasional sampah.

Ditambahkan bahwa terkesan penggunaan istilah lokal Makassar, lebih terasa membumi, dekat dengan masyarakat, lebih komunikatif, dan tentu saja lebih efektif. Penggunaan istilah-istilah lokal ini, menurutnya, merupakan kekuatan dalam merancang suatu program.

Sekolah ini kemudian mengembangkan program inovasi MALE’BI, akronim dari MAjukan LitErasi Budaya & Lingkungan. Program MALE’BI hendak memadukan aspek literasi budaya dan lingkungan. Artinya, pendekatan dan nilai-nilai budaya luhur akan digunakan sebagai metode dalam mengedukasi warga sekolah terkait lingkungan hidup.

“Pendekatan ini dirasakan penting karena persoalan lingkungan hidup merupakan masalah perilaku, dan perilaku berkaitan dengan pendidikan karakter,” papar Nahidha.

Harapannya, melalui pendekatan literasi budaya akan terbentuk budaya positif yang mempengaruhi lingkungan sekolah, sehingga menjadi bersih, indah, asri dan sehat. Program MALE’BI diikhtiarkan sebagai solusi kreatif untuk menjawab persoalan tata kelola kebersihan di sekolah.

Diakui, persoalan kebersihan ini, antara lain berkaitan dengan produksi sampah. Karena itu, sebagai lembaga pendidikan, SD Inpres Kelapa Tiga 1 tergerak untuk peduli dan bertanggung jawab memberikan literasi budaya agar bisa ikut mengatasi masalah sampah ini. Apalagi inovasi ini erat kaitannya dengan pembelajaran di sekolah.

“Dengan mengintegrasikan literasi budaya dan lingkungan melalui program inovasi MALE’BI, kelak akan menjadi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah,” pungkas Nahidha. (ert)