GOWA, UJUNGJARI.COM – Pengawasan partisipatif dari masyarakat adalah bagian penting untuk mencegah pelanggaran dan memastikan Pilkada yang jujur dan adil. Peran masyarakat pun sangat penting dalam menjaga integritas Pilkada.

Hal ini dikatakan Kordiv Pencegahan dan Parmas Bawaslu Sulawesi Selatan Saiful Jihad saat hadir pada sosialisasi pengawasan partisipatif dalam Pilkada Gowa yang digelar Bawaslu Kabupaten Gowa pada Jum’at (11/10) siang di hotel Almadera Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Saiful, peran masyarakat dan media diharapkan bisa membantu Bawaslu dalam mencegah pelanggaran. Saiful juga menyerukan agar masyarakat bisa melaporkan jika menemukan ada indikasi pelanggaran dalam proses Pilkada. Baik itu netralitas, politik uang dan intervensi berbagai pihak.

“Jika ada temuan indikasi pelanggaran netralitas atau politik uang atau lainnya apalagi ditemukan di medsos segera laporkan. Caranya skrinsut postingan itu dan serahkan kepada kami (Bawaslu) maka kita akan menelusurinya segera, ” tandas Saiful.

Hal senada dikatakan Alamsyah, Kordiv Humas, Data dan Informasi Bawaslu Sulsel saat membuka kegiatan sosialisasi yang menghadirkan dua pemateri dari unsur media dan pekerja sosial.

Dalam sosialisasi pengawasan partisipatif tersebut, Alamsyah berharap masyarakat dan media memiliki peran penting untuk mengawasi proses Pilkada pada 27 November 2024 bahkan saat-saat kampanye paslon (pasangan calon) berlangsung.

“Pengawasan partisipatif dari masyarakat adalah bagian penting untuk mencegah pelanggaran dan memastikan Pilkada berjalan aman, jujur serta adil,” kata Alamsyah.

Dihadapan sejumlah mahasiswa, organisasi pemuda, Ormas serta para jurnalis dari media mainstream baik cetak, media online serta media televisi dan radio, Alamsyah menyebutkan jika kegiatan sosialisasi partisipatif ini bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengawasi proses Pilkada di daerah.

Sementara itu, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Gowa Juanto Avol memberikan pandangan terkait strategi pengawasan yang dapat diterapkan oleh masyarakat.

Juanto mengatakan, pengawasan Pilkada saat ini bukan hanya tugas Bawaslu, tapi juga menjadi tanggung jawab seluruh warga negara yang peduli terhadap demokrasi.

“Kami berharap kegiatan sosialisasi ini dapat membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada serta memberikan pengetahuan mengenai cara melaporkan pelanggaran yang mungkin bisa terjadi,” kata Juanto.

Juanto mengatakan, Bawaslu Gowa berharap masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam mengawasi setiap tahapan Pilkada sehingga dapat menciptakan Pilkada bersih, transparan dan demokratis.

Dalam sosialisasi yang menghadirkan dua pemateri dari insan media yakni Tamsil serta insan pekerja sosial Iqbal, Juanto menekankan masyarakat perlu mewaspadai isu Sara yang kini marak di media sosial atau Medsos. Isu Sara ini sangat rentang menghadirkan konflik khususnya terkait suku dan daerah.

“Meski belum ada kita temukan indikasi pelanggaran Pilkada dengan isu Sara ini di Gowa, tapi di Medsos sangat lah marak di Sulsel. Rerata isu Sara ini mengarah pada asal usul daerah maupun suku seseorang. Baru-baru ini saya temukan di Medsos komentar-komentar berisu Sara. Salah satu yang marak di Medsos itu adalah kalimat postingan seseorang yang mengatakan ‘jangan pilih orang itu karena dia bukan putra daerah’, ” kata Juanto.

Menurut Juanto, masyarakat harus hindari dan cegah hal-hal yang bisa memicu konflik besar, baik di dunia nyata maupun dunia maya (medsos).

“Beruntung kalimat-kalimat ini belum kami temukan di akun akun medsos masyarakat kita di Gowa. Yang baru kita temukan itu skala Sulsel saja. Belum spesifik. Semoga masyarakat peka untuk selalu bijak bermedsos tidak mengundang Sara baik itu menyinggung dari sisi suku, ras, agama, organisasi atau kelompok atau lainnya. Inilah salah satu yang harus kita awasi bersama termasuk para media juga masyarakat maupun penyelenggaran pengawasan. Kita harus bersinergi melakukan pengawasan sebab Bawaslu ini sedikit sehingga perlu dibantu pengawasan, ” kata Juanto. –