GOWA, UJUNGJARI.COM — Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Kabupaten Gowa. Kunjungan yang terpusat di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa ini terpusat di dua tempat yakni di Desa Sunggumanai untuk panen perdana padi dan dan penanaman padi sedang di Desa Pattallassang tepatnya di lapangan pemuda Mentan menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Usai menanam dan panen padi di Sunggumanai, Mentan Andi Amran lalu menyerahkan bantuan Alsintan serta pupuk kepada para petani di Kabupaten Gowa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dihadapan Mentan dan Kabaharkam yang hadir mengatakan, luas wilayah Gowa 1883,33 Km² atau setara dengan 3,01 persen dari luas Provinsi Sulawesi Selatan serta terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa kelurahan.
Dijelaskan Adnan, Kabupaten Gowa juga memiliki jumlah penduduk 788.160 jiwa yang lebih dari 60 persen masyarakatnya bergerak di sektor pertanian.
“Berdasar data BPS tahun 2023 menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar Kabupaten Gowa yaitu mencapai 29,53 persen. Angka ini mencerminkan bahwa sektor pertanian bukan hanya sekadar penggerak ekonomi lokal tapi juga merupakan pondasi bagi kesejahteraan masyarakat. Petani adalah Garda terdepan dalam penyediaan pangan oleh karena itu kami terus berupaya untuk memberikan dukungan kepada mereka agar dapat berproduksi dengan optimal, ” kata Adnan.
Bupati Adnan pun menambahkan bahwa perkembangan sektor pertanian dan perekonomian daerah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para petani.
“Saya berharap kunjungan ini dapat membuka ruang dialog yang konstruktif serta mendiskusikan berbagai tantangan yang kita hadapi serta mencari solusi bersama demi kesejahteraan petani dan masyarakat. Saya sangat gembira karena masyarakat Gowa dapat bantuan, ” kata Adnan.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini dibutuhkan cara menanam padi dengan cepat. Karena itu, petani harus bertransformasi dari pertanian dari tradisional ke modern.
“Kita harus bertransformasi dari pertanian tradisional ke modern. Sekarang kita operasikan alat panen, sehingga menekan biaya 60-70 persen, kemudian lostsis bisa hilang 20 persen, tentunya bisa mengurangi biaya dan bisa meningkatkan produksi. Insha Allah target produksi beras di Sulawesi Selatan tahun 2025 sebanyak 32 juta ton. Tahun sebelumnya hanya 30 juta ton beras, ” kata Mentan.
Dikatakan Amran, pihaknya akan bergerak ke seluruh Indonesia, sekarang sudah 11 bulan dirinya keliling Indonesia untuk memastikan pangan negeri.
“Mimpi kita tiga tahun kedepan Indonesia swasembada pangan bahkan kita akan menjadi lumbung pangan di dunia nantinya. Target kita pastinya transformasi pertanian tradisional ke modern dan kita memulai dengan pompanisasi, bibit unggul, renoda sistem, kita cetak sawah di beberapa provinsi termasuk di Sulsel dan juga di Merauke 1 juta hektare, itu adalah untuk menyiapkan pangan di generasi depan, ” kata Amran.
Amran juga mengatakan, pihaknya pun menyiapkan untuk generasi milenial dan gen Z. Para milenial ini akan turun ke lapangan dengan tekhnologi tinggi, termasuk pada mesin dan pompa air.
“Jika milenial dan gen Z terlibat dalam pertanian minimal berpenghasilan 10 juta per bulan. Dan kami target 50 ribu orang generasi milenial. Kami hibahkan peralatan untuk mereka kemudian dia bekerja dengan tekhnologi tinggi untuk pertanian kita. Insha Allah kita akan swasembada pertanian tiga tahun kedepan. Klaster yang kita bangun saat ini sejajar dengan negara maju, ” tambah Amran.
Dalam kesempatan itu, Mentan Amran bersama Kabaharkam Komjen Pol Moh Fadhil Imran serta Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Bambang Ismawan dan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrullah menyerahkan bantuan Alsintan kepada sejumlah kelompok tani di Gowa.
Secara total bantuan Kementan RI yang digelontorkan untuk Kabupaten Gowa sebesar Rp65,4 miliar. Secara detil masing-masing untuk bantuan Ditjen PSP sebesar Rp20,8 miliar berupa TR-4, TR-2, Irpom, RJIT, pompa air dan hand spayer. Sedang bantuan Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp44,6 miliar meliputi combine harvester, benih padi dan jagung.-