ikut bergabung

USAID PADU – Disnakertrans Sulsel Menggelar Lokakarya Design Thinking untuk Kemitraan BLK


Berita

USAID PADU – Disnakertrans Sulsel Menggelar Lokakarya Design Thinking untuk Kemitraan BLK

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Permintaan tenaga kerja (naker) seringkali tidak relevan dengan kualifikasi yang dimiliki angkatan kerja. Meskipun, sudah ada lembaga khusus pembinaan naker seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

Oleh karena itu, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Partnerships for Productivity (PADU) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel menggelar Lokakarya Design Thinking untuk kemitraan BLK menggunakan Kanvas Model Bisnis, di Hotel Ibis Makassar, 2-4 Oktober 2024.

Senior Advisor USAID PADU, Christopher Felley mendukung pemerintah Indonesia hingga ke Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam program pelatihan vokasi melalui kemitraan antara perusahaan swasta dan BLK milik pemerintah.

“Senang bekerja sama dengan Sulsel, kita segera bisa mulai kerja sama setelah ini, untuk menajamkan misi agar menjadi sebuah aksi. Semoga satu dua bulan ke depan bisa berjalan,” ujar Chris, Rabu (2/10).

Program ini juga, lanjut Chris, diharapkan dapat terjalin selama tiga tahun. Namun, untuk kemitraan antara industri dengan pemerintah daerah bisa jauh lebih awet.

Program ini, dalam jangka panjang akan membantu para calon tenaga kerja di Sulsel agar produktivitas kelulusannya bisa meningkat. Pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulsel.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel Jayadi Nas mengutarakan, proses pelatihan tenaga kerja ke depannya, akan menghadirkan inovasi, metode, dan kreasi baru untuk menjawab solusi dari permasalahan naker yang dihadapi saat ini.

Baca Juga :   Aksi Bersih bersih Koramil 01/Panca Lautang bersama para guru dan Siswa dimasjid Nurul Falaq

“Apa yang dilakukan USAID PADU adalah suatu kegiatan strategis, mencoba memberikan pemikiran kepada kita dalam rangka menghadapi berbagai macam tantangan, terutama kesesuaian antara kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja,” terang Jayadi.

Jayadi juga berharap, dengan Training of Trainers (TOT) ini, dapat mendesain para pelatih agar mampu beradaptasi dengan kecenderungan kemajuan teknologi.

Para tenaga kerja yang akan dilatih pun sudah disiapkan. Jayadi menyebut, dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan dunia kampus yang memiliki Career Center untuk melatih tenaga kerja di Sulsel di mana masih didominasi oleh lulusan SMP.

“Ini secara perlahan, dan tidak terlalu sulit mereka beradaptasi dengan tantangan yang ada,” tandas Pjs Bupati Luwu Timur ini. (**)

dibaca : 244



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top