TAKALAR, UJUNGJARI – Juru bicara pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim Daeng Nojeng, Ahmad Daeng Nyengka menjawab kritikan yang dilayangkan oleh Burhanuddin Baharuddin yang menjadi ketua tim pemenangan Muhammad Firdaus-Hengky Yasin.
Menurut dia, persoalan defisit anggaran yang disampaikan Burhanuddin sangat tepat dialamatkan kepada Penjabat Bupati Takalar dalam dua tahun terakhir. Ahmad mengatakan, salah satu fakta soal defisit itu adalah hasil evaluasi KPK yang menyebutkan manajemen pengelolaan keuangan Pemkab Takalar 2023 berada pada zona rentan khususnya perencanaan dan penganggaran sangat rendah yakni 77 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selain itu, optimalisasi pendapatan daerah juga hanya berkisar 67 persen. Padahal ada smart PAD yang memakan anggaran miliaran rupiah dan ke semua poin tersebut adalah kepiawaian dalam manajemen keuangan bagi pejabat yang berwenang,” beber Ahmad, Sabtu (28/9/2024).
Dalam Monitoring Centre for Prevention (MCP), yang merupakan indikator pencegahan korupsi, tahun 2023, Takalar menempati posisi ke-21 dari 24 daerah se-Sulawesi Selatan dan peringkat 466 secara nasional.
“Dari 24 daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, Takalar peringkat 21, nomor empat paling bawah. Ini papan bawah banget,” kata anggota Tim Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK, Eva, Senin (12/8/2024).
Capaian SPI Kabupaten Takalar tahun 2023 mendapat status “rentan” yaitu, Integritas Instansi (umumnya resiko sangat tinggi), pengeluaran Anggaran (dianggap memiliki resiko sedang rendah), pengelolaan PBB (rata-rata resiko sedang), sosialisasi antikorupsi (dinilai kurang).
Ahmad menuturkan bahwa di era Syamsari Kitta menjabat bupati, Kabupaten Takalar malah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang selama puluhan tahun tidak pernah mendapatkan predikat tersebut.
” Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Takalar mendapat WTP dari BPK. Syamsari Kitta menjadi peletak dasar WTP di Takalar,” tegas Ahmad.
Sebelumnya, Burhanuddin Baharuddin mengeluarkan pernyataan bahwa Takalar mengalami defisit. Hal itu disampaikan Burhanuddin saat silaturahmi ke Sombalabella, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, Jumat (27/9/2024).
Mantan Bupati Takalar ini menyatakan untuk tidak memilih calon pemimpin yang dapat merusak pemerintahan Takalar. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi keuangan Takalar, yang saat ini defisit.
“Utang yang ditinggalkan sangat membebani anggaran daerah,” kata Burhanuddin yang pernah terseret dalam kasus korupsi saat menjabat jadi bupati tersebut. (*)