LUWUTIMUR, UJUNGJARI.COM — Bupati Luwu Timur (Lutim) petahana Budiman Hakim dinilai oleh masyarakat belum aman untuk kembali terpili pada kontestasi Pilbup 27 November mendatang.
Masyarakat mempersepsikan petahana Budiman lemah, mayoritas di
semua segmen pemilih. Petahana dinilai lemah karena kuatnya penantang yakni Irwan Bahri Syam – Puspawati Husler
dan kuatnya pamor Bupati sebelumnya yakni M. Thoriq Husler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain petahana lemah, dukungan di pemilih yang sama juga lebih banyak memilih pasangan (Irwan-Puspa), dibanding
pasangan Budiman-Akbar, dan Isrullah-Usman.
Dua bulan tersisa, dinamika elektabilitas masih bisa berubah. Perubahan dukungan sangat tergantung pada penetrasi kegiatan
masing-masing kandidat.
Hasil survei LSI, Denny JA, sebesar 51 % menyatakan bahwa Budiman bukanlah petahana yang kokoh, dan masih bisa dikalahkan.
Dan hanya 27.5 % yang menyatakan bahwa Budiman adalah petahana yang
kuat dan sulit dikalahkan.
Demikian survei LSI Denny JA pada bulan
September 2024. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner
kepada 440 responden di seluruh kecamatan di kabupaten Luwu
Timur. Dengan 440 responden margin of error 4,8 %. Survei dilakukan pada tanggal 2 hingga 10 September 2024.
“Selain masalah redupnya petahana, survei terakhir kami menemukan bahwa pesona penantang yang terus meningkat yaitu Irwan-Puspa yang disukai hampir di semua segmen pemilih di Luwu Timur.
Mereka yang menyatakan petahana bukan merupakan petahana yang kuat hampir merata disemua segmen pemilih, dari segmen pemilih laki-laki, Perempuan,
agama, profesi, usia, serta konstituen parpol,” ujar peneliti LSI Denny JA, Fajar
Moestar, Jumat (20/9).
Petahana Lemah
Jika masyarakat mempersepsikan bahwa Budiman Hakim bukanlah petahana yang kuat, siapakah cabup-cawabup yang
mereka pilih?
Peneliti LSI Denny JA, Fajar Moestar mengungkapkan bila survei LSI Denny JA pada September 2024.menunjukan bahwa pasangan Ibas-Puspa unggul
dengan dukungan sebesar.44.9 %, disusul pasangan Budiman-Akbar dengan dukungan sebesar 39.2 %, lalu kemudian pasangan Isrullah-Usman dengan
dukungan sebesar 3 %. Mereka yang belum menentukan pilihan sebesar 12.9 %.
Mereka yang menilai petahana lemah bisa dilihat dari semua kantong pemilih penting. Berikut rinciannya;
Pertama, di kantong pemilih Muslim yang merupakan mayoritas (73,5%) menyatakan bahwa Budiman adalah petahana yang tidak kuat, sebanyak 51,1% menyatakan
petahana yang bisa di kalahkan.
Di pemilih protestan (12,5%) juga menyatakan demikian di angka
56,7%, lalu di kantong pemilih hindu (11%) juga menilai petahana adalah petahana
yang lemah (47,7%).
Kedua, di kantong pemilih milenial Petahana juga memiliki presepsi yang dinilai lemah. Mereka yang usianya dibawah 29 tahun (termasuk Gen-Z), semua diatas 50% di kantong pemilih dewasa 40-49 tahun juga presepsi petahana lemah diangka 55,8%, lalu diangka lanjut usia (lansia) presespsi petahana lemah juga
diangka 42%.
Ketiga, di kantong pemilih akar rumput/wong cilik. Petahana juga dinilai lemah di kantong pemilih ini yang di klasifikasikan kelas bawah atau akar rumput mereka yang pendapatan bulanannya dibawah 1 juta (populasin sebesar 25.8%), sebesar 43,5% %
menyatakan petahana lemah.
Sementara petahana juga dinilai dapat dikalahkan di pemilih ekonomi
mapan. Di pemilih yang pendapatannya diatas 3 juta, sebesar 27,9%% menyatakan petahana lemah sebanyak 58,5%.
Keempat, di kantong pemilih petani/nelayan dan emak-emak (Ibu Rumah Tangga) juga mayoritas memprsepsikan petahana lemah. Di pemilih petani dan nelayan yang populasinya sebesar 35% menilai petahana dapat dikalahkan sebesar 47,4% dan di
pemilih emak-emak (ibu rumah tangga) yang populasinya sebesar 33%, sebesar
50,6 % menyatakan bahwa petahana adalah sosok yang lemah dan bisa dikalahkan.
Kelima, lalu di segmen etnis, mayoritas etnis bugis yang berada di luwu timur
sebanyak 32,5% menganggap petahana adalah kandidat yang lemah dan dapat
dikalahkan (58%), sedangkan di etnis toraja yang merupakan kelompok etnis terbesar kedua sebanyak 19% menyatakan hal yang sama (44,9%).
Keenam, di segmen konstituen partai politik, hampir semua konstituen partai politik menilai Budiman adalah petahana yang lemah. Hanya di konstituen PDIP dan Golkar yang suaranya terbelah. Di pemilih
PDIP, yang menilai petahana Budiman lemah sebesar 36.2 %, sementara yang
menilai Budiman petahana kuat sebesar 37.4 %.
Di pemilih Golkar yang menilai petahana Budiman lemah sebesar 37.5 %, sementara yang menilai petahana Budiman kuat sebesar 38%. (rls)