BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Warga Jalan Mangga menyatakan dukungan untuk Ilham Azikin – Nurkanita M Kahfi, Kamis, 19 September 2024. Mereka menyatakan dukungan dengan melakukan deklarasi bersama.

“Kita menyatakan diri. Tidak perlu bersembunyi. Tidak perlu membohongi diri. Kita akan berjuang dengan berani,” kata Aprilia yang mewakili warga Jalan Mangga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aprilia sempat terharu dengan banyaknya warga Jalan Mangga yang menyatakan dukungannya ke Ilham Azikin dan Nurkanita M Kahfi. Dia menyebut, Pilkada Bantaeng kali ini, sebaran ujaran kebencian, caci maki dan hoaks semakin banyak beredar. Dia berharap, warga Jalan Mangga tetap meneguhkan hati.

“Kita kasi kuat hati ta’, sabar ki semua hadapi cacian. Jangan ada yang membalas. Bapak Bupati dan ibu wakil bupati kita tidak pernah membenarkan kita jika membalas dengan ujaran kebencian pula,” kata Aprilia dengan nada yang sembab.

Warga Jalan Mangga menyambut baik kunjungan Ilham Azikin dan Nurkanita M Kahfi. Mereka berkumpul dan menutup jalan Mangga. Sebagian besar warga terharu dengan deklarasi itu. Beberapa di antaranya juga sempat menitikkan air mata. Mereka mengakui, ujaran kebencian dan hoaks terhadap pasangan Ilham Azikin dan Nurkanita M Kahfi semakin massif beredar. Baik melalui media sosial maupun dunia nyata.

“Kita tahu, banyak mi caci maki dan hoaks untuk pak Ilham dan Kanita. Tetapi semua harus menahan diri,” ujarnya.

Calon Wakil Bupati Bantaeg, Nurkanita M Kahfi mengatakan, warga Jalan Mangga akan menjadi contoh gerakan Pilkada damai dan romantis.

Dia menyebut, warga jalan Mangga ini bukanlah sekedar orang-orang yang fanatik. Bukan sekedar orang-orang yang nge-fans sama pak Ilham dan Kanita. Tetapi lebih dari itu, warga Jalan Mangga memiliki keinginan yang sama dan punya cita-cita yang sama dengan Ilham Azikin-Nurkanita M Kahfi.

“Keinginan dan cita-cita yang sama inilah yang mempersatukan kita. Mari kita jalan Pilkada ini. Mari kita buat Pilkada ini jadi romantis. Jauh dari ujaran kebencian,” kata Nurkanita.

Nurkanita juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak melakukan ujaran kebencian dan hoaks. Dia meminta kepada masyarakat untuk menjaga kedamaian di Pilkada ini.

“Kami, Pak Ilham dan Kanita, tidak mengizinkan warga jalan Mangga untuk memperolok-olok orang lain. Jangan mengumbar kejelekan orang lain. Kalau mau bersama pak Ilham dan Kanita, ayo kita berangkat dari pesan-pesan kebaikan,” kata Kanita.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh calon Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin. Dia menyebut, kedamaian dan keharmonisan di Jalan Mangga ini tidak boleh terganggu oleh Pilkada. Menurutnya, Jalan Mangga adalah salah satu pusat perekonomian utama masyarakat Bantaeng.

“Saya tidak bisa bayangkan kalah jalan Mangga ini tidak kondusif. Pusat ekonomi di Bantaeg ini bisa lumpuh. Jangan biarkan orang dari luar masuk ke Jalan Mangga membawa cerita-cerita jelek di daerah ini,” kata dia.

Ilham Azikin mengakui jika dia bukanlah pimpinan yang sempurna. Dia menyebut, sebagai pemimpin, dia tentu punya kekurangan. Meski demikian, dia menyebut jika kekurangan itu menjadi spirit untuk dirinya lebih baik lagi di periode kedua.

“Tentu itu adalah masukan buat saya, untuk lebih memperbaiki Bantaeng di periode kedua. Saya tidak masalah dikritik. Kalaupun mau membandingkan, jangan bandingkan saya yang baru satu periode dengan yang sudah dua periode. Kasi cukup ki dua periode, baru bandingkan ki yang sama-sama dua periode,” jelasnya.

Ilham Azikin mengakui, pada masa kepemimpinannya lima tahun terakhir, dirinya tidak membangun infrastruktur dan bangunan-bangunan yang megah. Meski demikian, dia mengaku telah menyelesaikan tiga program unggulan yang merupakan visi dan misinya.

“Saya mungkin tidak bisa kasi lihat ki gedung-gedung tinggi di Bantaeng. Tetapi saya juga bisa tidak membebani masyarakat ku. Saya tidak membebani biaya kesehatan dan pendidikan masyarakat ku. Tidak semua pemerintah di Sulsel punya kemampuan seperti ini,” kata Ilham.

Ilham menyebut, program-progam prioritas yang dilakukan selama lima tahun terakhir memang tidaklah populis. Program-program itu bukan untuk sekedar pencitraan. Karena menurutnya, kebahagiaan kepala daerah bukanlah pada bangunan-bangunan tinggi.

“Kebahagiaan kepala daerah yang sejati bukanlah bangunan-bangunan yang tinggi. Kebahagiaan sejati pemimpin adalah ketika masyarakatnya tidak terbebani berkat kebijakannya. Itulah kehormatan tertinggi seorang pemimpin, jika masyarakatnya bisa tersenyum tanpa beban,” kata dia. (**)