GOWA, UJUNGJARI.COM — Momen rebutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi tradisi di Kabupaten Gowa. Setiap kali Pemerintah Kabupaten Gowa menggelar peringatan Maulid Rasulullah rebutan bakul maulid nyaris tak terlewatkan.

Tahun ini pada maulid Nabi Muhammad SAW, panitia maulid menyiapkan 2.551 bakul maulid dengan berbagai ukuran (besar dan kecil). Wadahnya sebagai bakul pun macam-macam. Ada yang pakai ember, bakul asli yang terbuat dari anyaman daun pandan, baskom, keranjang, perahu kecil dan lainnya. Ribuan bakul maulid ini merupakan partisipasi dari pemerintah desa kelurahan hingga kecamatan, juga ada dari kantor-kantor dinas, badan dan unit kerja lainnya (SKPD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumbangsih bakul maulid juga dipersembahkan oleh Bupati Gowa, Wakil Bupati Gowa, Sekretaris Kabupaten Gowa dan Forkopimda. Secara detil, bakul maulid itu berasal dari 167 desa kelurahan (masing-masing desa kelurahan menyumbang 15 bakul maulid) dan juga partisipasi 46 SKPD lingkup Pemkab Gowa. Selain menyumbang bakul maulid, para pimpinan SKPD juga menyertakan beras sebanyak 25 Kg per SKPD sehingga total beras yang disedekahkan di acara maulid Pemkab Gowa tersebut sebanyak 1.150 Kg. Seperti dikatakan Kabag Kesra Setkab Gowa selaku ketua panitia maulid Muh Taufik Akib.

Ribuan bakul maudu aneka ukuran yang disiapkan panitia Maulid Pemkab Gowa. (foto/sar)

Namun, acara peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang digelar Pemkab Gowa di pelataran Masjid Agung Syekh Yusuf Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Rabu (18/9) pada pukul 16.00 Wita terpaksa dialihkan ke dalam masjid, lantaran kondisi pelataran berantakan akibat masyarakat yang hadir langsung menyerbu tempat penyimpanan 2.551 bakul maudu yang diletakkan di tengah-tengah pelataran. Ratusan kilogram beras yang terhambur, terbuang percuma di lantai lantaran aksi rebutan tersebut. Puluhan petugas pengamanan dari Satpol dan Kepolisian pun dibuat kewalahan tak bisa menahan serbuan warga.

Seluruh tamu undangan seperti dari Forkopimda dan SKPD lingkup Pemkab Gowa hingga Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio hanya bisa geleng-geleng kepala mwlihat antusiasme masyarakat yang saling rebutan bakul maudu.

Akibat dari serbuan ribuan warga yang sejak jam 14.00 Wita sudah berada di pelataran masjid menunggu acara maulid dimulai, ada dua remaja putri nyaris pingsan karena sesak nafas dan terinjak warga lainnya.

Salah satu diantaranya bernama Zaskia alias Zasi yang tinggal di kompleks Pandang-pandang. Zaskia terjebak dalam kerumunan warga yang saat itu datang hanya untuk menonton. Namun karena serbuan tiba-tiba warga dari arah belakang dan depan Zaskia pun terjebak dan terjatuh. Pinggang sebelah kanannya pun terinjak dan terasa sakit.

Sementara remaja putri lainnya yang berupaya diselamatkan oleh Camat Bajeng Haerani Mallingkai dan Danramil Somba Opu Kapten Inf Syaiful langsung dievakuasi ke tenda tamu undangan. Perempuan itu tak lama kemudian siuman. Dia mengaku sesak nafas akibat terjebak di tengah saat ikut rebutan bakul maudu.

Seorang remaja bernama Zasi yang menangis setelah terinjak-injak orang banyak saat rebutan bakul maulid terjadi. (foto/sar)

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan telat hadir sehingga tidak menyaksikan warga yang rebutan sebelum acara dimulai. Saat datang, acara seremoni maulid telah dialihkan ke dalam masjid Agung Syekh Yusuf yang semula ditempatkan di pelataran masjid.

Saat sambutan di podium masjid, Bupati Adnan menilai aksi rebutan warga itu lumrah. Adnan menyebutnya sebagai ekspresi kegembiraan masyarakat saat acara maulid.

“Tentu ada kekecewaan karena acara belum dimulai, rebutan sudah terjadi. Namun itulah ekspresi kegembiraan yang diperlihatkan masyarakat. Kita harus ikhlas dan keikhlasan ini akan diganjar pahala oleh Allah Subhana Wa Taala,” kata Adnan.

Bupati Gowa juga mengatakan, maulid ini menjadi sebuah refleksi agar masyarakat mampu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mampu mempedomani perilaku Nabi Muhammad SAW.

Acara seremoni maulid Nabi Muhammad SAW baru berakhir sekira pukul 17.44 Wita. (sar)