JAKARTA,UJUNGJARI.COM– Kepala BPOM RI Taruna Ikrar membuka pelatihan penilaian bahan aktif farmasi (API) di Gedung Merah Putih Kantor BPOM Jalan Percetakan Negara, Jakarta, Selasa (17/9).

Dalam sambutannya, Taruna Ikrar mengatakan berdasarkan data dari International Federation of Pharmaceutical Produsen & Associations (IFPMA), sekitar 60% API yang digunakan secara global diproduksi di negara-negara Asia, terutama India dan Cina. Indonesia adalah salah satu negara pengimpor utama API, dengan impor mencapai lebih dari 90%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengingat tingginya impor API, Indonesia perlu memperkuat impor dan sistem pemantauan untuk memastikan kualitas API yang masuk ke Indonesia. Pemantauan yang ketat adalah diperlukan untuk memastikan bahwa API yang diimpor memenuhi standar kualitas dan keamanan untuk digunakan dalam obat formulasi.

Selain itu lanjut Taruna, menurut data dari Penelitian dan Produsen Farmasi Amerika (PhRMA), pengembangan obat baru terutama yang berbasis teknologi tinggi, meningkat sebesar 15% setiap tahunnya, dan sekitar 70% di antaranya adalah obat-obatan yang bergantung pada API struktur kimia yang lebih kompleks, seperti penggunaan bahan baku fermentasi, semi sintetik produk, peptida, dan ekstraksi, serta produk khusus seperti radiofarmasi dan obat-obatan pada alat kesehatan.

Di tengah teknologi ini Dengan adanya perkembangan ini, FDA Indonesia harus terus menyesuaikan standar dan peraturan agar sesuai tren global dalam penilaian kualitas dan keamanan API, metode analisis, dan pemantauan obat.

“Kita semua percaya bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta secara individu tetapi juga secara signifikan memperkuat sistem pengawasan obat nasional,” katanya.

Menurut dia pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari, berkontribusi terhadap peningkatan berkelanjutan dalam bidang farmasi standar di Indonesia dan memastikan bahwa produk kami aman, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar standar internasional. (bs)