MAKASSAR, UJUNGJARI — Pasangan calon Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan secara merata. Melalui Program Nyaman Bersekolah, duet generasi milenial ini akan menggratiskan semua perlengkapan siswa SD dan SMP, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Setiap tahun ajaran baru, anak didik akan mendapatkan seragam gratis, topi, hingga sepatu. Pembiayaan ini sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kota Makassar melalui APBD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Andi Seto Gadhista mengungkapkan, program ini akan berjalan secara bertahap bila dirinya bersama Kiki mendapat mandat dalam memimpin Kota Makassar selama lima tahun ke depan. Bebas biaya perlengkapan sekolah dimulai dari sekolah negeri yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kota Makassar.
“Untuk sementara, kita akan mengcover sekolah negeri karena memang sudah terdata dan lebih mudah untuk direalisasikan,” kata Seto, pada Kamis (12/9).
Untuk sekolah swasta, lanjut mantan bupati Sinjai ini, perlengkapan sekolah akan diberikan dalam bentuk dana hibah melalui pihak yayasan sekolah. “Sekolah swasta kita akan bantu melalui dana hibah karena regulasinya tidak bisa diberikan langsung dari APBD,” tegas pria berusia 40 tahun tersebut.
Program ini bukanlah hal yang baru bagi Seto. Seragam gratis ini sudah terbukti saat Seto menjabat sebagai bupati Sinjai periode 2018-2023 dan masih berlanjut hingga saat ini.
Jubir pasangan Sehati, Budi Hastuti menambahkan, program sekolah gratis dari Seto-Kiki akan menyasar seluruh siswa di kota Makassar tanpa memandang status negeri atau swasta.
“Swasta dan negeri semua dicover, sama seperti dana BOS. Dana BOS juga diberikan kepada teman-teman di swasta, jadi tidak boleh dibedakan,” kata Anggota DPRD Makassar itu.
Untuk sekolah swasta, dananya akan diberikan dalam bentuk hibah. Aturannya akan dibuat dalam bentuk peraturan wali kota (Perwali) sehingga Pemkot Makassar nantinya bisa menyalurkan dana ke yayasan.
“Cuma mungkin metodenya berbeda, karena swasta diberikan yayasan dalam bentuk hibah, kalau di pemerintahan punya belanja langsung. Nanti di swasta belanja hibah namanya, dana pihak ketiga, nanti kita bikinkan perwalinya,” pungkasnya. (*)